DEPOK – Fenomena ‘Kids Jaman Now’ yang mengubah atau menambahkan bahasa asing dalam bahasa sehari-hari di kalangan remaja dinilai sebagai fenomena perubahan.
Seperti yang dituturkan anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Sahat Farida Berlian. Menurutnya, melihat ‘kids jaman now’ adalah melihat fenomena perubahan. “Bisa jadi perkembangan masyarakat kita,” kata Sahat.
Ia melanjutkan, bahasa sebagai salah satu unsur dasar perkembangan kebudayaan masyarakat sedang terjadi. bahasa menjadi ukuran bagaimana masyarakat kita ke depan.
“Ada dampak positif dan negatifnya. keduanya berdampingan. Ini tidak bisa ditangkal, kids jaman now punya dimensi berpikirnya sendiri,” paparnya.
Menurut politikus PDI Perjuangan ini, adanya fenomena ‘kids jaman now’, justru bahasa itu lah yang mengalami perkembangan. bagaimana teorinya secara linguistik, para ahli bahasa yang paham.
“Bahasa Indonesia sendiri juga punya sejarah yang tidak tunggal. diambil dari bahasa melayu, dan juga mengalami perkembangan dari serapan serapan bahasa lain,” tandasnya.
Sementara, Lahmudin Abdullah menambahkan, fenomena itu tidak masalah, asalkan disampaikan ini bukan bahasa Indonesia dan dijelaskan jika itu bahasa gaul saat ini. “Bahasa Indonesia sudah ada kamusnya. Dan bahasa nasional tidak bisa semaunya, kalau dulu adalah istilah ejaan yang sudah disempurnakan,” imbuh Lahmudin. (cky)