

RADARDEPOK.COM, DEPOK – Jelang Pilkada 2020, DPC PKB Kota Depok melakukan konsolidasi penataan struktur Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) atau tingkat Kecamatan. Uniknya, demi penyegaran dan regenerasi, pengurus membatasi usia Ketua Tanfidziyah DPAC maksimal berumur 35 tahun dan Sekretaris maksimal berumur 30 tahun.
Ketua Tim Adhoc DPW PKB Jawa Barat, Wilayah Kota Depok-Kota Bekasi, M. Faizin menuturkan, di dua kota tersebut merekrut pengurus DPAC dari kalangan milenial, dengan syarat maksimal calon ketua 35 tahun dan sekretaris 30 tahun.
Hal ini berdasarkan keputusan Muktamar Bali 2019, dan Peraturan PKB Nomor 1 tahun 2019 BAB I Pasal 1 ayat 2 terkait Penataan, Pergantian, Perubahan Struktur, dan Penyeragaman masa bakti kepengurusan.
“Maka, kami sampaikan bahwa DPW PKB Jawa Barat sesuai dengan kewenangan yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga akan mengawal proses Penataan Struktur DPAC Se-Jawa Barat,” kata Faizin kepada Radar Depok, Jumat 14/2).
Anggota Komisi 4 DPRD Jabar ini melanjutkan, selain usia, syarat lainnya antara lain memiliki komiten kuat untuk membangun PKB, memiliki keterampilan komputer dan aktif di media sosial, berpengalaman di organisasi kemasyarakatan, seperti karang taruna, majlis taklim, organisasi kemahasiswaan/kepemudaan
“Yang keempat adalah menyampaikan rencana program ketika menjadi pengurus,” paparnya.
Dengan pengurus usia millennial, wakil rakyat Dapil Jabar 8 (Kota Depok-Kota Bekasi) ini berharap, kepengurusan baru mampu menggerakkan roda partai dengan maksimal. Sebab, kedepannya, 50 persen pemilih merupakan generasi milenial.
Selain itu, Faizin menegaskan, PKB memiliki target pada Pemilu 2024, baik di Kota Depok dan Bekasi menjadi partai dua besar.
“Dalam sebuah pribahasa kita, setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya, ini artinya untuk menangkap kemauan pemilih millennial, kita menyiapkan pengurus yang mengerti suasanana hati dan harapan generasi millennial,” pungkasnya.
Hal senada diutarakan Ketua DPC PKB Kota Depok Selamet Riyadi. Menurutnya, agenda ini tidak ada hubungannya dengan adanya hajatan politik atau Pilkada mendatang.
“Ini juga bagian dari pengkaderan partai yang dilakukan secara serempak berdasarkan ADART Muktamar Bali. Tentunya, kita berharap bisa berkiprah bagi Kota Depok. Bagi pemimpin Depok mendatang, harus sesuai antara teori dan realita. Jangan hanya mengawang-awang yang tidak sesuai dengan kenyataan,” ucap Selamet
Sementara, Sekretaris DPC PKB Kota Depok, Iwan Setiawan menambahkan, PAC yang lama, tokoh stakeholder PKB, dan Banom NU boleh rekomendasi calon pengurus DPAC baru dengan kriteria ditentukan.
“Ini adalah agenda internal PKB dan serempak dilakukan di semua daerah atau nasional. Sedangkan, untuk Ketua Dewan Syuro dan Sekretaris Syuro, disyaratkan memiliki Ponpes, Yayasan Pendidikan, Pimpinan Majelis Taklim, dan Yayasan PAUD,” imbuhnya.
Ia menerangkanm salah satu targetnya adalah PKB reborn, yaitu tahun 2024 PKB akam lahir kembali pada zaman revolusi 4.0 yang ditandai dengan bonus demografi, punya saluran politik.
“Mereka ini tidak lupakan Ulama Nusantara dan sebagai pekerja partai salahsatunya dia paham medsos, punya Twitter, Facebook. Sebab, ke depan salah satunya perang udara dan tidak gagap realitas medsos,” tutupnya. (rd)
Jurnalis : Ricky Juliansyah
Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)