
RADARDEPOK.COM, TAPOS – Setelah ditetapkan sebagai RW Pembatasan Sosial Kampung Siaga (PSKS), jajaran aparatur Kecamatan Tapos dan Kelurahan Cilangkap datangi RW02 untuk segera menindaklanjuti dan memutus mata rantai penyebaran covid-19, Jumat (3/7).
Lurah Cilangkap, Suaibun menuturkan, setelah evaluasi PSKS selesai pihaknya langsung mengumpulkan Satgas Covid, RW serta RT yang ada di lingkungan RW02 untuk diajak berkomunikasi atas peningkatan jumalah pasien yang cukup tinggi.
“Kemarin juga langsung kami kumpulkan di Kecamatan untuk mebahas kegiatan hari ini, kami bekerjasama dengan seluruh stakeholder yang ada untuk saling bahu-membahu memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ucapnya kepada Radar Depok, Jumat (3/7).
Ia jelaskan, dalam kegiatan hari ini dihadiri Sekretaris Kecamatan, Kepala Puskesmas Cilangkap, Lurah, Sekretaris Kelurahan, Damkar Tapos, staff Kelurahan hingga Linmas dan Pokdarkamtibmas.
“Hari ini juga kami langsung adakan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh di tujuh RT yang ada di RW02 ini dengan bekerjasama oleh Damkar Tapos,” jelasnya.
Suaibun mengungkapkan, dari jumlah pasien yang dinyatakan positif, memang sudah ada beberapa diisolasi di rumah sakit. Namun, ada yang menjalani isolasi mandiri. Tetapi, ada yang sudah membuat pernyataan bersedia untuk menjalani isolasi mandiri sesuai yang dianjurkan.
Ia pun berharap, agar dengan adanya kejadian seperti ini masyarakat lebih waspada dan semakin peduli terhadap kesehatan serta memperketat protokol kesehatan di lingkungan tersebut.
“Tentu saya sebagai lurah sangat optimis, jika protokol kesehatan diterapkan dengan baik kejadian ini dapat segera teratasi dengan cepat, dan tentunya kami berharap tidak ada lagi cluster baru yang bermunculan,” harapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Gugus Tugas RW02 Cilangkap, Achmad Harun menegaskan, pihaknya terus berupaya memutus penyebaran mata rantai Covid-19 dengan memperketat segala protokol kesehatan yang ada.
“Hari ini juga kami akan menemui para Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang ada di lingkungan RW02, untuk berkoordinasi agar tidak melaksanakan kegiatan salat Jumat terlebih dahulu hingga batas waktu yang belum ditentukan,” pungkasnya. (rd/tul)
Jurnalis : Lutviatul Fauziah (IG : @lutviatulfauziah)
Editor : Pebri Mulya