
Masa Pandemi Covid-19 terus dihadapi dengan optimis dan tanpa henti berinovasi diri. Seperti yang dilakukan Gusdurian Kota Depok yang gencar melakukan aksi ketahanan pangan melalui menanam talas.
Laporan : Ricky Juliansyah
RADARDEPOK.COM – “Salah satu solusi dari terdampaknya ekonomi di masa Pandemi Covid-19 telah klimaksnya ketahanan pangan. Melalui talas ketahanan pangan untuk pribadi di rumah mampu menghemat kebutuhan konsumsi beras,”
Demikian yang disampaikan Koordinator Gusdurian Kota Depok Mansyur Al-Farisi usai melakukan penanaman di salah satu kelurahan di Kota Depok.
Awalnya, banyak orang yang menyangsikan penanaman talas di Depok. Namun, berdasarkan pengalamannya masa panen lima bulan menjadikan talas mudah menanam dan merawatnya.
Talas sendiri dipilih karena cocok sebagai urban farming yang tidak membutuhkan lahan luas. Bahkan menggunakan polibag tanaman tersebut dapat tumbuh.
“Talas itu bisa di tanam di lahan basah, perkebunan atau lahan sempit. Kalau gerakan sosial tidak butuh modal besar dan subsidi silang paket cukup murah. Selain enak, olahan talas juga menyehatkan,”paparnya.
Potensi produksi talas memiliki prospek peningkatan ekonomi bagi warga. Pasalnya, olahan talas bisa menjadi kripik, stick, mie ayam talas dan lainnya. Bahkan, lanjutnya, secara konvensional dikukus atau digoreng juga enak.
“Kalau untuk pemasarannya sangat mudah, selain di lapak-lapak, sentra wisata juga bisa dengan harga bersaing,”terangnya.
Mansur mengaku gerakan yang digagasnya sudah berjalan kurang lebih 3 bulan dalam menangani Covid-19. Bersamaan dengan aksi sosial, pihaknya juga membagikan talas ke Pesantren.
“Kita gagas jangan malas tanam talas jangan malas makan talas. Kita pelopori 10 pesantren Depok, 11 komunitas Depok, lintas iman ke beberapa gereja. Percontohan di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan 2000 bibit dan sudah panen. Sebanyak 5000 bibit talas ke komunitas dan kita kembangkan percontohan kedua di Bojongsari 3000 bibit Penanaman. Dengan begitu total yang kita sebar 10 ribuan dan ini menjanjikan,” tutupnya. (*)
Editor : Pebri Mulya