
Tak puas dengan berbagai medali yang sudah ditangan, Maria Devanya kini fokus meraih skuat Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Indonesia. Doa orang tua menjadi semangat perempuan berdarah Maluku ini.
Laporan : Arnet Kelmanutu
RADARDEPOK.COM – Pagi itu sekitar pukul 09.00 wib, kami kembali singgah di kediaman Maria Devanya, atlet badminton internasional asal Kota Depok. Maria mengenakan seragam Jaya Raya berwarna kuning, sedang sibuk melatih fisiknya dengan berlari, serta melatih kelincahan dan kekuatan pergelangan tangannya.
Sejenak ia pun menghentikan latihan rutin pagi itu. Selama pandemi virus Covid-19 mewabah, Maria tetap tekun menjalankan latihan di halaman dan jalan lingkungan rumahnya.
“Sorry bang lagi latihan, jadi sedikit keringetan. Setiap pagi memang saya selalu latihan dari jam 06.00 WIB,” kata Maria kepada Radar Depok.
Ganda putri andalan itu, telah bertekun diri untuk meraih jajaran pemain Pelatnas karena menjadi impiannya. Bukan hanya dia, seluruh pemain bulu tangkis menginginkan itu, bisa membawa lambang garuda di ajang perhelatan internasional.
Poin demi poin sudah dikumpulkan selama ia sukses menaiki podium. Sebab perempuan dengan senyum manis ini mengaku, masuk pelatnas wajib mencapai poin yang ditentukan Pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Poin tersebut didapat selama dia memulai karir di dunia bulutangkis dan menjuarai berbagai event.
“Kalau juara kita dapat poin. Itu dicatat pelatih dan PBSI, jadi harus menang. Tapi tetap harus seleksi nantinya, soal fisik, skil, dan lainnya,” paparnya sambil mengelap keringat bercucur usai latihan.
Selain itu, doa kedua orang tua dan keluarga menjadi penentu karena besar kuasanya dalam setiap perjalanan karirnya di olah raga bulu tangkis. Semangat yang diberikan, menjadi teman diskusi saat tak meraih capaian, juga menjadi roh semangat dalam tubuhnya.
“Saya berjuang dan tekun sampai ke Pelatnas mau menjadi kebanggaan orang tua dan keluarga besar saya. Doa mereka menjadi kunci buat saya terus berjuang,” tutur milenial Depok ini.
Meski saingan yang menanti dirinya banyak dari berbagai daerah di Indonesia. Ia tidak khawatir, fokus berlatih, tekun berdoa, dan semangat memberikan yang terbaik menjadi landasannya untuk menatap Pelatnas PBSI di esok hari. (*)
Editor : Pebri Mulya