
RADARDEPOK.COM, TAPOS – RW06 Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos berinisiatif kurangi limbah minyak jelantah dengan mengumpulkan door to door ke rumah warga. Nantinya, akan dimanfaatkan dan diolah bekerjasama dengan vendor.
Ketua RW06, Samsudin menuturkan, awal mula terinspirasi mengumpulkan minyak jelantah ini karena melihat banyaknya akibat yang ditimbulkan jika dibuang secara sembarangan.
“Untuk itu kami bekerjasama dengan para RT, ibu-ibu PKK, pemuda hingga satgas kampung siaga, untuk mengumpulkan minyak jelantah dari limbah rumah tangga,” ucapnya kepada Radar Depok, Kamis (2/7).
Tak hanya itu, nantinya setiap warga yang meberikan minyak jelantah akan dihargai Rp1.500 dalam setiap liternya.
“Nantinya ibu-ibu mengumpulkan uangnya tersebut hingga banyak dan bisa diambil dalam bentuk uang tunai ataupun minyak goreng yang baru,” tuturnya.
Nantinya minyak tersebut akan disalurkan ke vendor yang telah melakukan kerjasama dan akan menjadi bahan bakar.
“Ibu PKK RT bertugas menjembut bola minyak tersebut dari rumah ke rumah dan tiap RT nya dikumpulkan di satu tempat, selanjutnya pemuda dan tum satgas mengambil kesetiap RT dan di kumpulkan dirumah saya,” ujarnya.
Dia pun menjelaskan, sebenarnya kegiatan ini sudah lama direncanakan. Namun terhambat dengan pandemi Covid-19.
“Karena ini baru satu minggu berjalan, jadi belum terlalu efektif masih membutuhkan sosialisasi yang lebih gencar lagi. Insyaallah dalam kurun waktu dua bulan semua sudah berjalan dengan efektif,” ucapnya.
Di tempat yang sama, mewakili Keluarga Besar Remaja Ciherang (KBRC), Fuad Najmudin menuturkan, banyak sekali bahaya dari minyak jelantah yang dibuang secara sembarangan.
“Lingkungan akan tercemari, satu liter minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mencemari 1 juta liter air bersih, untuk itu kami berupaya mengurangi pencemaran itu dengan kegiatan seperti ini, yang nantinya dari vendor akan dijadikan Biodisel untuk ekspor ke Jerman” jelasnya.
Ia berharap agar masyarakat mengetahui dampak dari menbuang minyak jelantah sembarangan.
“Dengan mengetahui bahaya dan dampaknya, maka kami berharap mereka akan mengumpulkan minyak jelantahnya ke kami, dan merekapun akan mendapatkan keuntungan jika mengumpulkan dalam jumlah banyak,” pungkasnya. (rd/tul)
Jurnalis : Lutviatul Fauziah (IG : @lutviatulfauziah)
Editor : Pebri Mulya