
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Mempersiapkan dengan matang pembelajaran di tahun ajaran 2020/2021, SMPN 13 Depok yang berada di Jalan SMPN 13, No.51, Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo mengadakan workshop, Rabu (1/7). Dalam kegiatan tersebut, materi yang dibahas tentang sistem Pembelajaran Jarah Jauh (PJJ) di masa new normal.
Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri Kabid SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Mulyadi, sekaligus memberikan materi tentang pelaksanaan PJJ.
“Sampai Desember 2020, pembelajaran di sekolah dilakukan dengan sistem PJJ. Sekolah pun harus bisa menjalankannya dengan baik dan maksimal,” ucapnya kepada Radar Depok.
Mulyadi menuturkan, ini adalah sebuah hal baru dalam dunia pendidikan, dimana pembelajaran dilakukan dari jarak jauh. Tetapi, tentuya semua itu harus ditunjang dengan sumber daya manusia dan sarana prasarana yang memadai. Oleh karena itu, perlu ada pembahasan dan pelatihan untuk guru, agar semuanya bisa menyiapkan instrumen pembelajaran yang sesuai.
“Siswa nantinya tetap menggunakan seragam sekolah saat PJJ. Jadi, perlu ada kerjasama dengan orang tua di rumah dalam menjalankan kedisiplinan,” terangnya.
Lalu tentang kendala kuota untuk siswa, menurut Mulyadi itu bukanlah sebuah permasalahan. Karena jika dalam perhitungan, kini orang tua tidak mengeluarkan biaya transportasi siswa bersekolah. Jadi, uang transportasi untuk bersekolah anaknya, bisa dialihkan untuk membeli kuota internet siswa belajar.
“Jadi, harus ada edukasi juga dari pihak sekolah ke orang tua, tentang penerapan PJJ. Selain itu, pihak sekolah juga jadi mengetahui kendala-kendala orang tua dalam penerapan PJJ,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 13 Depok, Anis Budiyani mengatakan, di sekolahnya sudah menerapkan PJJ sejak bulan Maret 2020, sesuai dengan keputusan pemerintah. Tetapi, itu dilaksanakan pada semester kedua, berbeda dengan pelaksanaan PJJ di tahun ajaran 2020/2021, dimana PJJ dimulai dari semester 1.
Hal itu tentunya sangat berpengaruh untuk siswa kelas VII. Karena, mereka baru bersekolah di SMPN 13 Depok, dan tentunya harus ada pengenalan antara siswa dengan guru. Jadi, ini adalah waktunya kompetensi guru diuji, dengan membuat materi-materi pembelajaran yang sesuai dengan PJJ.
“Guru sekarang harus mengerti dan menguasai teknologi, apalagi pembelajaran sekarang dengan menggunakan sistem PJJ. Kalau tidak mengerti teknologi, maka tidak akan berjalan dengan baik atau lancar pembelajarannya,” terangnya. (rd)
Jurnalis/Editor : Pebri Mulya