

RADARDEPOK.COM, PANGKALANJATI BARU – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Pangkalanjati Baru (PJB), Kecamatan Cinere beres dilaksanakan, Jumat (15/01). Rapat terbatas secara virtual tersebut membahas pembangunan 2022 dan mengulangi kembali ajuan yang belum terlaksana di 2020.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Pangkalanjati Baru, Saidi menyebut, kendati penyelenggaraan musrenbang dilaksanakan secara virtual. Namun, hal itu sama sekali tidak mengurangi kualitas hasil musyawarah. Mengingat, sebagian besar materi usulan sudah dibahas dalam penyelenggaraan pra musrenbang sebelumnya.
“Sebelum menggelar musrenbang, kami telah melaksanakan pra musrenbang yang membahas soal materi usulan pengajuan. Dan musrenbang tinggal mematangkan dan mengesahkan usulan yang telah disepakati,” ujar Saidi kepada Harian Radar Depok, Minggu (17/01).
Menurutnya,, sesuai ketentuan dari Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Depok. SebagianĀ proyek yang belum terealisasi pada tahun 2020, diajukan kembali pada pelaksanaan musrenbang tahun 2021.
“Kami mengikuti mekanisme yang telah ditetapkan Bappeda. Kami berharap wabah Covid-19, segera berlalu agar tahun ini tidak ada lagi penundaan pelaksanaan perbaikan fasilitas umum maupun sosial,” jelasnya.
Sementara, Lurah Pangkalanjati Baru (PJB), Sugianto memastikan pelaksanaan musrenbang, yang dihelat di aula kantor kelurahan sudah memenuhi ketentuan. Dan persyaratan baik menyangkut unsur, jumlah kepesertaan musrenbang maupun penerapan protokol kesehatan. Semoga ajuan yang sudah masuk bisa direalisasikan tahun ini dan tahun depan.
“Kami membatasi jumlah peserta musrenbang yang hadir. Kami sudah menyiapkan sarana prasarana untuk berkomunikasi secara virtual kepada peserta musrenbang dari rumah masing-masing. Hal ini merupakan ketentuan yang harus dilaksanakan,” ujar lurah.
Masih di lokasi yang sama, Camat Cinere, Mangnguluang MansurĀ yang sengaja datang ingin memantau pelaksanaan musrenbang, dan memastikan penyelenggaraan berjalan sesuai ketentuan. Terutama soal pembatasan jumlah peserta dan penerapan protokol kesehatan (Prokes) dalam pelaksanaan musrenbang.
“Pembahasan materi musrenbang merupakan domainnya para peserta musrenbang. Saya hadir hanya untuk memastikan pelaksanaan musrenbang berjalan tertib dan menerapkan protokol kesehatan,” tandas camat. (rd/dis)
Jurnalis : Putri Disa
Editor : Pebri Mulya