Ketua KOI Raja Sapta Oktohari (tengah) dalam rapat koordinasi NOC untuk bidding tuan rumah Olimpiade 2032 di Jakarta. FOTO : JAWPOS.COM   JAKARTA - Skuad Indonesia di ajang Olimpiade kerap minimalis. Hanya cabor-cabor tertentu yang bisa meloloskan wakilnya. Pada edisi terakhir di Rio de Janeiro, Brasil tiga tahun lalu, misalnya, Merah Putih hanya diwakili 28 atlet. Nah, pada Olimpiade Tokyo 2020, NOC (dulu KOI, Red) bertekad meloloskan lebih banyak olahragawan. Salah satu langkah untuk mendongkrak jumlah wakil adalah segera menunjuk chief de mission (CdM) untuk event empat tahunan itu. Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan satu nama untuk menjadi CdM. Namun, belum direspons Kementerian Pemuda dan Olahraga. ’’Semua memiliki tanggung jawab untuk meloloskan atlet ke Olimpiade. Kemenpora, cabor-cabor, dan lain-lain. Jadi, program 2020 saat ini masih dilakukan sendiri-sendiri,’’ papar Okto. ’’Setelah terbentuk, CdM akan menjadi jalur utama mengawal proses lolos (ke Olimpiade, Red),’’ lanjut CdM Indonesia di Rio 2016 tersebut. Saat ini Indonesia baru memastikan tiket Olimpiade dari tiga cabor. Yakni, atletik, panahan, dan menembak. Untuk atletik, Lalu Muhammad Zohri lolos by name. Demikian juga, menembak sudah meloloskan Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba. Sedangkan panahan mendapat kuota by number. ’’Mudah-mudahan usulan CdM segera direspons Kemenpora,’’ harap Okto. ’’Syarat paling utama adalah kepedulian. Bukan hanya terhadap cabor yang dia punya. Tetapi, ke semua cabor yang berpotensi untuk lolos kualifikasi,’’ lanjut dia. (jwp/rd)   Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)