FOTO: Dedy Juansyah, Anggota KBP-KLB Askot PSSI Kota DepokDEPOK– Anggota Komite Banding Pemilihan Kongres Luar Biasa (KBP-KLB) Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Depok, Dedy Juansyah dan Dodi Sumarna menganggap tantangan adu data dari Ketua Pemilihan (KP) KLB, Jaya Kusuma sebagai aksi yang tidak jelas arahnya.
Seperti diketahui, Jaya Kusuma menantang Dedy dan Dodi untuk saling adu bukti setelah keduanya melayangkan tuduhan kepada Ketua KBP, Syafril Arsyad yang dinilai memihak kepada salah satu calon ketua Askot, dan dicurigai mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan bukti-bukti yang ada.
Menurut Dedy, yang seharusnya memeriksa data ke PSSI pusat adalah Ketua KBP, Syafril Arsyad tentang sejumlah bukti yang disampaikan oleh Meiyadi Rakasiwi terkait kebenaran surat dari Sekretaris PSSI pusat dan kwitansi pembayaran denda administrasi yang telah dibayarkan oleh Meiyadi.
”Kalau Jaya yang ke PSSI Pusat, itu dalam rangka mencari-cari kesalahan Meiyadi Rakasiwi,” ungkap Dedy kepada Radar Depok melalui pesan daring.
Selain itu, Dedy juga mempertanyakan alasan Jaya yang tidak hadir di undangan rapat klarifikasi dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat pada 22 April 2018.
”Kalau mau buka-bukaan data, kenapa tanggal 22 April tidak hadir? Apakah karena stastusnya sebagai Ketua KP yang cacat hukum?,” kata Dedy, merujuk pada status Jaya yang menjabat sebagai Ketua KP sekaligus Sekretaris Umum Askot PSSI Depok.
Dedy menilai, langkah KP yang tidak kunjung menjalankan instruksi Asprov Jabar untuk menambah satu orang dan mengganjilkan anggota KBP, karena KP dan KBP takut anggota terpilih tersebut akan berasal dari pihak Meiyadi, dan nantinya berpotensi menyulitkan mereka menyingkirkan Meiyadi Rakasiwi dari bursa calon Ketua Askot PSSI Depok.
”Apa sulitnya menjalankan amanah dari Asprov? Mari kita tunjukkan kepada masyarakat bahwa sepak bola itu menjunjung tinggi sportifitas di lapangan dan di luar lapangan. Sehingga kita tidak terlihat kerdil, picik dan gak ngerti apa yang kita urus,” kata Dedy.
Dedy meminta, KP dan Askot PSSI Kota Depok segera menjalankan instruksi Asprov tersebut. Karena, menurutnya, pengunduran KLB seperti ini hanya mempersulit Askot sendiri.
”Berhentilah bikin sulit diri sendiri. Biar KLB segera selesai dan Askot PSSI bisa mempunyai ketua yang benar-benar dipilih secara demokratis,” tutur Dedy.
Terakhir, Dedy mengajak KP dan KBP untuk membuang egonya, berlapang dada dan senantiasa ikhlas dalam menjalankan tugasnya. Karena, menurut Dedy, keikhlasan akan memunculkan jiwa yang sportif dalam menerima apapun hasil KLB nantinya.(mg2)