Hendra Lesmana Chaniago tidak pernah mengira pertemuannya dengan atlet Pelatnas asal Semarang, Hasan Kliwon pada 1998 dapat merubah hidupnya 180 derajat.
Laporan : Immawan Zulkarnain
Hendra kecil yang iseng-iseng bermain dengan temannya di salah satu rumah biliar di kawasan Pondok Cabe, langsung jatuh hati pada olahraga Biliar setelah melihat kelihaian Hasan di atas meja 7feet, menyodok dan menggulirkan beberapa bola biliar sekaligus kedalam lobang sekaligus dalam satu pukulan.
”Seketika, saya langsung jatuh hati dengan tehnik-tehnik permainan Biliar yang ditampilkan Hasan. Disitu seninya,” seru Hendra, Rabu (17/10).
Sejak saat itu, Hendra bertekad menjadi pebiliar nomor 1 di dunia. Memang bukan mimpi sembarangan, tapi Hendra berhasil menunjukkan bahwa cita-citanya bukanlah isapan jempol.
Sebelum membuktikan kualitasnya dengan menyabet dua medali emas dan satu medali perunggu, di Porda Jawa Barat XIII di Kabupaten Bogor pada 6-15 Oktober. Hendra sempat bertengger di peringkat 32 dunia, lewat partisipasinya di kejuaraan biliar internasional Guiness World Speed Pool Championship dua tahun berturut-turu. Yakni di 2010 dan 2011.
”Prestasi tertinggi saya di tingkat nasional adalah keberhasilan saya meraih medali perak dari PON Jawa Barat 2016,” kenang pebiliar dengan spesialisasi english billiard tersebut.
Di temui di rumahnya, di komplek perumahan Pondok Sukmajaya Permai, kelurahan-Kecamatan Sukmajaya, pria berkepala pelontos itu mengaku tidak pernah bercita-cita menjadi atlet profesional.
“Waktu kecil, cita-cita saya jadi dokter. Seperti anak kecil mainstream lainnya,” seru Hendra.
Namun dia bersyukur, prestasinya dapat mengharumkan namanya, keluarganya, dan nama Kota Depok tercinta yang dia bela. “Karena, cita-cita saya yang sebenarnya adalah dapat menjadi orang yang bermanfaat,” kata Hendra.
Di Porda 2018, Hendra menjadi salahs satu utusan Kota Depok yang paling produktif. Dengan mempersembahkan dua medali emas dan satu medali perunggu, dari keseluruhan enam nomor yang dia mainkan.
Dimata istrinya, Mariska Ristanti, Hendra adalah suami yang bertanggung jawab dan pekerja keras. Terutama, saat mengejar ambisi-ambisinya di olahraga biliar. ”Selama persiapan Porda, dia sampai jarang pulang untuk berlatih di GOR KONI Kota Depok,” tutur wanita yang telah dipersunting Hendra sejak 2016, dan ibu dari puteranya, Shane Beryl Chaniago.
Riska berharap, suaminya dapat mencapai cita-citanya sebagai pebiliar terhebat. Karena itu, dia meminta Pemkot Depok dan KONI Kota Depok bersedia memfasilitasi Hendra dalam mencapai cita-citanya tersebut.
Saat ini, Hendra sedang fokus mempersiapkan diri menghadapi Kejurnas dan PON 2020. Dia terus mengasah tehnik dan strategi jitu memasukkan bola di meja biliar.
Namun sayang, konsentrasinya kerap terganggu dengan bayangan masa depan bila tidak mampu lagi membela Kota Depok sebagai atlet Biliar.
Karena itu, Hendra berharap kebijaksanaan dari Pemkot Depok untuk mencarikannya pekerjaan. Sehingga, dia dapat lebih fokus dan mempersembahkan prestasi terbaik. Sehingga dia dan pebiliar yang lain dapat terus meningkatkan prestasi dan mengharumkan nama Kota Depok.
”Tidak hanya di tingkat provinsi dan nasional, bahkan internasional,” pungkasnya.(mg2)