PERSANI KOTA DEPOK FOR RADAR DEPOK KOMPAK: Pesenam Kota Depok, Juliandra bersama Ketua Umum Persani Kota Depok, Frans Rangkoli dan Ketua Harian Persani Kota Depok, Sofyansyah Roekanda usai pengalungan medali Porda 2018 di Sport Hall Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Di Porda 2018, Juliandar berhasil meraih medali perak.DEPOK – Pengurus cabang Persatuan Senam Indonesia (Persani) Kota Depok menilai, keterbatasan sarana dan prasarana (sarpras)menjadi faktor utama kegagalan mereka meraih prestasi puncak dalam perhelatan Porda Jawa Barat XIII di Kabupaten Bogor.
”Persoalan sarpras adalah pekerjaan rumah besar untuk Persani Kota Depok, KONI Kota Depok dan Pemkot Depok,” ujar Ketua Harian Persani Kota Depok, Sofyansyah Roekanda kepada Harian Radar Depok, Kamis (18/10).
Menurut Sofyan, Pemkot harus menjadikan pembangunan sport centre sebagai prioritas program kerja mereka. Sehingga, para atlet, atlet senam maupun bukan, dapat meningkatkan kualitas mereka.
”Terutama untuk mendukung olahraga non populer yang tidak memiliki sarpras latihan yang memadai,” imbuhnya.
Misalnya, lanjut Sofyan, atlet untuk nomor artistik yang memerlukan ruangan luas dengan alat-alat yang statis atau permanen.
”Jadi, latihan dapat lebih efektif. Sebab, setelah pemanasan atlet bisa langsung masuk ke latihan alat, tidak perlu membongkar pasang alat sebelum dan sesudah latihan,” kata Sofyan.
Pada Porda 2018, tim Senam Kota Depok menurunkan empat atlet untuk nomor artistik dan ritmik. Hasilnya, Juliandra yang turun di nomor artistik putra berhasil membukukan sekeping medali perak. Sementara di nomor ritmik, Kota Depok harus puas dengan terhenti di peringkat ke-4.
Sofyan mengaku cukup puas dengan raihan atlet-atletnya ini. Terutama atas medali perak yang direbut Juliandra.
”Kami juga puas atas hasil pembinaan di nomor ritmik. Meskipun mereka belum berhasil merebut medali, pesenam-pesenam cilik yang memperkuat tim terlihat cukup berpotensi menyumbangkan medali untuk Kota Depok di Porda 2022,” terangnya.
Sofyan bertekad menjadikan hasil Porda 2018 sebagai acuan dalam menyusun program latihan atlet ke depan. Sehingga, Persani Kota Depok dapat mempersembahkan prestasi yang lebih baik untuk Kota Depok.
”Berdasarkan penampilan atlet saat bertanding, kami merasa perlu meningkatkan penguasaan mereka di nomor alat ring atau gelang dan palang tunggal agar mereka dapat memperbaiki catatan nilai,” jelasnya.
Sofyan berharap, Pemkot Depok bersedia memberi dukungan ebih untuk para atlet. Salahsatunya, dengan menjamin kesempatan kerja. Agar para atlet dapat berlatih dengan fokus, tanpa pecah konsentrasi lantaran memikirkan nafkah keluarganya.
”Semoga Pemkot lebih menjaga atlet-atletnya. Jika tidak, bisa jadi atlet berpaling membela daerah lain,” pungkasnya. (mg2)