depok – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota depok batal menyerahkan uang kadeudeuh atau bonus untuk atlet peraih medali porda 2018. Alhasil, keputusan ini menuai pro dan kontra dari atlet dan pengurus cabang olahraga.
Salah satunya, disampaikan Syafbirul, peraih medali perak dari cabang olahraga Binaraga di kelas 95 kg+. Malah, Birul mengaku tidak mengetahui agenda yang rencananya dilaksanakan pada Senin (3/12) tersebut
”Kami atlet Binaraga sama sekali belum menerima informasi tentang penyerahan uang kadeudeuh,” ujar Birul-sapaannya kepada Harian Radar depok, kemarin.
Bahkan, lanjut Birul, pihaknya sudah menanyakan langsung persoalan ini kepada staf KONI depok. ”Ada info minggu depan, tapi itu pun belum pasti,” imbuhnya.
Menurut Birul, para atlet sudah cukup bersabar menanti pencairan bonus porda 2018 yang belum ada kejelasan. Baik dalam besara, maupun waktu pencairannya. ”Berkaca pada atlet Asian Games, mereka menerima bonusnya tepat setelah even berlangsung. Masa kita harus menunggu berbulan-bulan? Apa itu wajar?,” seru Birul.
Birul menilai, uang kadeudeuh adalah hak para atlet yang telah berjuang keras mempersembahkan medali dan prestasi untuk Kota depok. ”Tolong Pemkot dan KONI Kota depok, jangan sampai menyengsarakan atlet. Harusnya mereka punya kepedulian lebih, dan tidak menunda-nunda pencarian bonus,” ucapnya.
Sebaliknya, Peraih dua medali emas dari cabor Biliar, Hendra Lesmana Chaniago justru menaggapi penundaan ini dengan santai. ”Bonus pasti keluar. Jadi, kita tunggu saja,” ucap Hendra.
Hendra percaya, KONI Kota depok tidak akan menghianati para atlet yang telah berjuang di porda 2018. ”Sambil menunggu, lebih baik kita tenang dan tetap fokus berlatih,” kata Hendra.
Terpisah, Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kota depok, Anzil Fauzi juga menyayangkan keputusan KONI mengundur pencairan bonus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. ”Ya wajar kalau atlet protes kalau tiba-tiba batal. Harusnya, ada pemberitahuan sehari sebelumnya,” kata Anzil.
Meski begitu, sebagai cabor penyumbang medali emas terbanyak untuk depok di porda 2018, Anzil tidak ambil pusing atas masalah ini. ”Kita ikutin saja prosesnya. Daripada kita kejar-kejar, toh belum ada yang bisa dikejar,” ucapnya.
Anzil hanya mengusulkan, demi mengefisiensi prose penyerahan, tidak perlu menggelar upacara formalitas yang berlebihan. ”Cukup secara simbolis saja, kemudian sisanya diserahkan lewat transaksi di bank,” pungkasnya.
Sampai berita ini diturunkan, pihak KONI Kota depok belum bersedia memberikan keterangan. (mg2)