Tayang di Malaysia, Film Perayaan Mati Rasa Raup Pendapatan Mencapai RM 2 Juta!

RADARDEPOK.COM - Film Indonesia berjudul Perayaan Mati Rasa ini tidak hanya sukses di tanah air, tetapi juga meraih popularitas besar di Negeri Jiran.

Sejak tayang pada 5 Februari 2025 di Malaysia, film ini berhasil mencatatkan pendapatan fantastis, yaitu 2 juta Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 7,3 miliar.

Popularitas film ini di Malaysia disampaikan oleh Antenna Entertainments melalui unggahan Instagram mereka pada 17 Februari 2025.

Dalam unggahan tersebut, mereka mengucapkan terima kasih kepada para penonton di Malaysia atas antusiasme mereka terhadap film ini:

Baca Juga: Bisa Staycation Seru Bareng Bestie atau Keluarga Nuansa Ala Dieng di Kanawa Resort Bogor dengan Harga Mulai dari Rp 600 Ribu!

"Terima kasih Malaysia sudah membuktikan yang lelaki juga boleh menangis, tak semua hal harus kita pendam sendiri."

Dengan pencapaian pendapatan RM 2 juta dan ditonton oleh lebih dari 500.000 penonton, film ini menunjukkan daya tariknya yang kuat dalam mengangkat tema emosional yang dapat dirasakan lintas budaya.

Sebelumnya, pada hari ke-6 penayangannya di Malaysia, film ini sudah mengantongi pendapatan sekitar RM 1,2 juta, memperlihatkan respon positif sejak awal penayangannya.

Film ini sendiri merupakan hasil karya Umay Shahab yang bertindak sebagai sutradara, sekaligus sebagai Uta Antono yang beradu acting dengan Iqbal Ramadhan sebagai Ian Antono.

Baca Juga: 100 Peserta Bojongsari-Sawangan Depok Diajak Manfaatkan Permodalan UMKM, Segini Besaran Uang yang Diberikan

Selain itu, film ini dibintangi oleh aktor-aktor berbakat seperti Dwi Sasono, Unique Priscilla, Devano Narendra, Dul Jaelani, Randy Danistha hingga Pricilla Jamail

Ceritanya berfokus mengenai Ian Antono, anak pertama yang bercita-cita menjadi musisi. Ian selalu merasa dibanding-bandingkan dengan adiknya, Uta Antono, yang menjalani kehidupan cemerlang sesuai harapan orang tua mereka.

Namun, semuanya berubah ketika Ian dan Uta kehilangan kedua orang tuanya secara mendadak. Ian mencoba mengubur semua emosinya hingga akhirnya ia menjadi "mati rasa."

Melalui perjalanan ini, film mengangkat tema kehilangan, konflik keluarga, dan perjalanan emosional untuk menemukan kembali arti kebersamaan.