Melalui platform ini, ia melanjutkan, tercipta interaksi yang dapat memperkuat ketahanan pangan, menurunkan kemiskinan, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemenuhan gizi.
Ajat mengungkapkan, juri menilai inovasi tersebut mampu menghadirkan praktik gotong royong dalam pengelolaan pangan daerah.
Lebih jauh, aplikasi “Ngupahan” juga diapresiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena dinilai mampu membangun ekosistem ketahanan pangan melalui sistem interaksi masyarakat baik mereka yang membutuhkan bantuan pangan maupun yang ingin mengelola sampah organiknya.
Baca Juga: TP PKK Kabupaten Bogor Perkuat Peran Kader hingga Tata Kelola Administrasi
“Pencapaian ini merupakan buah dari budaya kerja yang terus ditekankan oleh Bupati Bogor kepada seluruh perangkat daerah. Kami di jajaran birokrasi diajarkan untuk bekerja dengan hati,” ungkap Ajat.
Ia menambahkan, Pemkab Bigor tidak mengejar prestasi, tetapi fokus pada kerja nyata untuk masyarakat. Ketika apa yang dilakukan sepenuh hati mendapat apresiasi dari pihak luar, itu adalah bonus bagi pemerintah.
Baca Juga: Bikinnya Gak Susah Cobain nih Bikin Pastel Isi Sayur Bihun
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Rachmat Pambudy memastikan capaian para pemenang bakal sampai di kantor PBB di New York. Itu lantaran hadirnya program-program Bappenas khususnya terkait pembangunan berkelanjutan bekerja sama dengan PBB.
‘’Kepada para pemenang, tularkan kemenangan saudara kepada masyarakat. Dan jangan lupa apa yang sudah dicapai oleh kita semua ini akan sampai di kantor pusat United Nation (PBB) di New York.’’ kata Rachmat Pambudy.***
Jurnalis : Achmad Kurniawan