RADARDEPOK.COM, DEPOK – Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021, menunjukkan bahwa Indonesia telah menghasilkan limbah plastik sebanyak 66 juta ton per tahun dan sekitar 3,2 juta ton limbah sampah tersebut terbuang ke laut.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) bersama dengan berbagai lembaga riset, yaitu Center for South East Asian Studies (CSEAS), Institute for Global Environmental Strategies (IGES), dan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) melaksanakan kolaborasi riset dan kampanye mendorong masyarakat dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Salah satu kegiatan kampanye FISIP Asik Tanpa Plastik (Fantastik) adalah menggelar seminar yang bertajuk “Reducing Single-Use Plastic Usage with Nudging Strategy to Encourage a Sustainable Lifestyle” di Auditorium Juwono Sudarsono FISIP UI, pada Rabu (17/5).
Baca Juga: 17 Sekolah Ikuti Festival Literasi Siswa Indonesia di SD Avicenna
Dalam seminar ini disampaikan bahwa pada tahun 2023, IGES, ERIA dan CSEAS sebagai partner di Indonesia bekerja sama dan melakukan pilot project di FISIP UI yang bertujuan untuk mengurangi sampah plastik, hingga makanan melalui pendekatan behavioral insight.
“Behavioral insight penting untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia. Tujuan pilot ini adalah bagaimana pengaplikasian behavior insight dalam pengurangan sampah plastik di Indonesia,” ungkap Programme Director IGES, Atsushi.
Salah seorang Dosen FISIP UI, Snezana Swasti Brodjonegoro sekaligus anggota tim peneliti menyampaikan, dari riset yang telah dilakukan di FISIP UI, didapatkan sebanyak 98 persen masyarakat FISIP UI telah mengetahui jika penggunaan plastik sekali pakai berbahaya untuk lingkungan.
Baca Juga: Semarak Opening Ceremony The 18th ASEAN and 8th ASEAN+3 Youth Cultural Forum di Kampus UI Depok
“Dari hasil riset tersebut terciptalah campaign design, dengan memunculkan awareness, pemahaman, kemudian diharapkan menjadi behaviour,” terangnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, riset yang dilakukan berfokus pada nudging strategy untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Ia menjelaskan, nudge theory merupakan suatu cara untuk mengubah perilaku individu melalui dorongan persuasif dengan memberikan penekanan pada tiga aspek, yaitu psikologi, ekonomi, dan sosial.
Baca Juga: UI Buka Prodi Psikologi Olah Raga, Bantu Kinerja Dunia Olah Raga Indonesia
“Contohnya seperti dikantin, sekarang sudah tidak ada sedotan plastik lagi. Jadi, suka tidak suka, kita sudah tidak memakai sedotan plastik lagi,” ucapnya.
“Terkadang, dari ‘pemaksaan’ tersebut diharapkan muncul behavior yang baik dalam penggunaan single use plastic,” kata Snezana.
Sementara itu, Denia Isetianti salah seorang pegiat sosial menjelaskan bahwa sampah plastik di Indonesia belum dikelola dengan tepat.