RADARDEPOK.COM - Pemkot Depok berencana mendirikan Youth Center untuk menyalurkan minat dan bakat kaum milenial. Hal itu dipertegas Walikota Depok, Mohammad Idris, saat menjadi narasumber dalam program Menuju Jabar Juara Lahir dan Batin di live stream TVRI Jawa Barat, akhir pekan ini.
Baca Juga: Visna Vulovik, Bacaleg PDI Perjuangan Halalbihalal dengan Warga Beji Cinere Limo
Kehadiran gedung baru itu untuk menunjang kreativitas kaum milenial dan pelaku seni. Mohammad Idris menyebut, contoh yang telah terealisasi yakni Taman Musik Depok, Jalan Merdeka, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya.
Memuluskan rencana itu, Mohammad Idris mengaku, Pemkot Depok telah menjalin komunikasi dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Bahkan, dia sudah meminta dana hibah untuk pembangunan Youth Center.
Baca Juga: Anggota Komisi IX DPR RI, Wenny Haryanto : Fokus Maksimalkan Kesehatan Warga Depok
"Disana ada gedung untuk mengekspresikan kebolehan mereka anak muda, kami juga sedang rencanakan membuat Youth Center agar anak muda kita bisa berkreasi," jelas Mohammad Idris.
Menurut Mohammad Idris, pelestarian budaya dapat dilakukan dalam bentuk-bentuk yang bernuansa milenial. Hal itu bertentangan dengan anggapan sosialisasi harus bernuansa jaman dahulu.
"Misalnya dalam bentuk lomba kebolehan untuk main degung, lomba angklung dengan nyanyian mereka, itu sangat menarik untuk dinikmati anak muda kita," beber Mohammad Idris.
Baca Juga: Besok Sidang Perceraian Desta dan Natasha Rizki di Pengadilan Agama Jaksel
Mohammad Idris menyebut, dari sisi budaya tentu Depok sebagai kota urban dengan tingkat perpindahan atau migrasi penduduk yang tinggi menyebabkan Depok dikatakan sebagai miniatur Indonesia.
Buktinya, perkembangan migrasi di Depok cukup signifikan yaitu 3,4 persen per tahunnya. Sehingga, beragam suku dan etnis ada di Depok. Terbesar, diisi suku Betawi Depok.
Baca Juga: Pemkot Depok Ajarkan Warga Pahami Isi Alquran, Ini Programnya
"Kami mengakomodir seluruh seni budaya nusantara yang ada di Depok, yang terbesar adalah Jawa (30-32 persen), Sunda (19-20 persen), Minang, dan terus merata selanjutnya," jelas Mohammad Idris.
Artikel Terkait
Isu Sistem Pemilu Tertutup Beredar, SBY : Rakyat Sulit Menerimanya
Besok Sidang Perceraian Desta dan Natasha Rizki di Pengadilan Agama Jaksel
Demokrat Versi Moledoko Disinyalir Dikabulkan MA, SBY : Keadilan Tak Datang, Perjuangan Harus Lantang
Anggota Komisi IX DPR RI, Wenny Haryanto : Fokus Maksimalkan Kesehatan Warga Depok
Jadi Langganan Bencana, Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari : Banjir Pondok Duta Dianggarkan 2024
Visna Vulovik, Bacaleg PDI Perjuangan Halalbihalal dengan Warga Beji Cinere Limo