BERMAIN : Sejumlah anak bermain di kawasan Situ Rawa Besar, Kecamatan Pancoranmas, Rabu (4/3). FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK - Menjamurnya pembangunan membuat sejumlah daerah resapan di Kota Depok terancam. Beberapa cekungan penampung air diuruk bagi kepentingan aktifitas fisik. Belum lagi Kampung Lio yang belum seratus persen bebas banjir, karena setiap hujan deras warganya masih ketakutan.
Koordinator Forum Komunitas Hijau Kota Depok, Heri Syaefudin mengatakan, Pemerintah Kota Depok harus menyelamatkan keberadaan daerah-daerah resapan di Kota Depok.
“Jalan keluarnya, pemerintah harus beli (pembebasan lahan) atau batasi izinnya. Jangan diuruk. Mungkin dibuat jadi tempat rekreasi air,” ujar Heri kepada Radar Depok, Rabu (4/3).
Kelestarian daerah resapan itu penting, sebagai wilayah penyerapan air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. “Sekarang lihat posisinya itu DAS Ciliwung karena air akhirnya masuk ke aliran Sungai Ciliwung,” katanya.
Heri juga mengatakan, Pemerintah Kota Depok harusnya merasa kecolongan. Karena warga tidak dibuat cerdas dan terlibat dalam pembangunan. ”Fungsi kontrol jadi hilang. Kalau saja LPM juga bisa punya peran sampai ke ranah itu dan tidak hanya mengawal APBD, akan sangat baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, sambungnya, jika daerah resapan di Kota Depok semakin berkurang, akan berdampak bencana. Bisa banjir atau tanah longsor. “Karena, keberadaan resapan menahan air yang masuk ke sungai berkurang,” tegasnya.
Sementrara itu, Warga Kampung Lio, Supriadi mengaku, selalu khawatir jika hujan lebat datang, karena banjir bisa kapan saja masuk ke dalam rumah. “Turanya situ rawa besar sebaiknya bisa segera disempurnakan agar air tidak lagi meluap ke rumah warga,” singkat Supriadi. (rd)Jurnalis : Rubiakto (IG : @rubiakto)Editor : Pebri Mulya