PAMERKAN KARYA : Ucil sedang menunjukkan sebuah layangan jumbo bergambarkan penyanyi legendaris Iwan Fals. FOTO : INDRA/RADAR DEPOKLewat kreativitas dan tangan dingin Alvin Ramadhan, tercipta karya – karya layangan besar dengan lukisan yang menarik dan diminati banayak masyarakat.Laporan : Indra Abertnego SiregarRADARDEPOK.COM - Di tengah perbincangan siang itu, sepasang motor tiba - tiba mendatangi rumah Alvin Ramadhan atau yang akrab di sapa Ucil, kedatangan rombongan asal Batu Tulis, Kota Bogor tersebut untuk membeli layangan buatan Ucil.
Konsumen asal Bogor ini mengaku sengaja datang jauh-jauh ke Cilodong hanya untuk membeli layangan Ucil. “Di tempat saya lagi musim turnamen ngadu layangan bajem kayak gini,”tutur pria bernama Ramdhoni ini.
Dia memilih layangan buatan Ucil lantaran kualitasnya yang bagus mulai dari kayu kerangka layangan, kualitas kertas, hingga gambar yang dibuat sebagai hiasannya.
“Di daerah saya juga ada yang jual layangan kayak gini. Tapi, gak begitu bagus. Kalau di sini bagus, apalagi bisa mesen gambar, kayak layangan saya yang mau saya ambil saya minta digambar Iwan Fals,”tuturnya.
Ucil pun langsung bergegas ke dalam rumahnya untuk mengambil empat buah layangan berukuran 180 cm, bergambarkan penyayi legendaris Iwan Fals.
Ucil mengungkapkan, dia memang mengutamakan kualitas dalam pembuatan layangannya dibanding kuantitas sehingga dia bisa punya pelanggan tetap di Jabodetabek.
Untuk membuat layangan, Ucil memilih bahan dari bambu petung dan bambu andong yang dia beli dari petani. Bambu tersebut dia pilih karena dirasa lebih kuat dan lebih lentur untuk dijadikan kerangka layangan berukuran jumbo.
Dari sebatang bambu petung berukuran dua meter, Ucil bisa memproduksi sebanyak 200 layangan berukuran jumbo. Dengan waktu pengerjaan maksimal 10 layangan setiap harinya.
“Waktu pembuatan layangan per buahnya itu bisa mencapai satu jam. Cukup lama, karena semua saya kerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain,”bebernya.
Setelah empat layagan pesanan konsumenya dia bungkus rapi dalam plastik transparan, Ucil pun langsung menyerahkan layangan tersebut kepada konsumennya. Konsumennya mengeluarkan empat lembar uang Rp50 ribu untuk membayar layangan pesanannya. “Makasih ya bang, besok saya pesan lagi kesini,”tuturnya. (*)Editor : Pebri Mulya