RADARDEPOK.COM, DEPOK – Jumlah stok Plasma Konvalesen yang fluktuatif di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Depok, berdampak pada 36 pasien suspek covid-19 masuk dalam waiting list atau antrean mengajukan permohonan plasma konvalesen.
Ketua PMI Depok, Dudi Mir’az menuturkan, hal itu terjadi lantaran banyaknya permintaan plasma konvalesen. Namun, pendonornya tidak sebanyak permintaan, sehingga terjadi hal serupa.
“Iya tercatat ada sekitar 36 pasien yang sedang mengantre plasma. Upaya sosialisasi selalu di lakukan dengan masif, biar kebutuhan terpenuhi,” ungkap Dudi kepada Radar Depok.
Namun, sejak awal adanya donor plasma konvalesen hingga Maret, UDD PMI telah mengumpulkan 218 kantung plasma. Seluruhnya langsung disalurkan ke berbagai Rumah Sakit yang membutuhkan, baik di Kota Depok maupun luar Depok.
“Total sudah ada ratusan kantung plasma, tapi hasilnya langsung disalurkan ke Rumah Sakit, jadi sedikit susah untuk stok,” tambahnya.
Kendala juga terjadi pada pihak pendonor yang masih terasa sulit mendonorkan plasma konvalesennya untuk pasien yang masih teridentifikasi covid 19. Dudi menuturkan, sosialisasi gencar dilakukan, mulai dari sosial media, surat kabar, hingga media lainnya yang dapat menarik kemauan pendonor.
“Tata caranya juga sudah kami beritahukan, cara pendaftarannya melalui whatsapp,” ungkap Dudi.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa syarat bagi pendonor, baik laki-laki dan perempuan yang belum pernah hamil, sudah sembuh dari covid-19, sehat, bebas gejala selama 14 hari dan memperlihatkan hasil RT PCR negatif satu kali. “Pendonor juga harus berusia 18 sampai 60 tahun dengan berat badan minimal 60 kg,” kata Dudi.
Terapi plasma konvalesen merupakan salah satu metode imunisasi pasif, yang dilakukan dengan memberikan plasma penyintas yang telah sembuh kepada pasien covid-19 yang sedang dirawat. (rd/arn)Jurnalis: Arnet KelmanutuEditor: M. Agung HR