Niat baik tak melulu mendapat respon yang baik. Itulah yang menerpa Haji Anwar ketikat pertama kali memperkenalkan Gerakan Ayo Depok ini. akan tepati, semua sura sumbang dan nyiyiran yang diarahkan padanya, tidak menyurutkan niatnya untuk mensejahterakan masyarakat Kota Depok.
Laporan : Indra Abertnego Siregar
RADARDEPOK.COM, Program eknomi yang dijalan dalam gerakan Ayo Depok merupakan bisnis terbuka. Dalam bisnis model seperti ini, rawan terjadi tindak kecurangan dari orang yang dipercaya menjalankan bisnis ini. namun, bagi Haji Anwar hal itu bukan menjadi masalah besar, karena dia tidak pernah mencari untuk dalam Gerakan Ayo Depok ini.
“Buat saya, ditipu itu resiko. Akan tetapi siapa yang melakukan itu akan mematikan jalan dia sendiri. Saya tidak takut rugi saya tidak taut dibohongi orang. Karena sesungguhnya yang saya jalankan ini adalah Rejeki dari Allah SWT dan nanti Dia yang akan menggantinya. Niat saya yang penting menjadikan masyarakat sebagai pengusaha. Kalau masyarakat juru dan berintegritas, Insya Allah pasti jalan bisnis ini ke depannya,” katanya.
Haji Anwar menyebutkan, banyak keuntungan yang didapatkan masyarkat dengan menjalankan program ekonomi Ayo Depok ini. sebab, dalam bisnis ini masyarakat ditanamkan pengetahuan mengenai usaha bukan sebagai pedagang biasa.
“Saya bukan penjual produk, saya penyedia bisnis. Masyarakat adalah pengusaha yang mengabil suplai dari saya, mereka akan menjual kepada keluarganya. Keuntungan yang dia dapat selain materi, mereka muncul keberanian dalam bisnis, muncul mental yang tangguh dan ulet dalam memasrkan bisnis mereka, karena prinsip pedagang danpengusaha berbeda. Pedagang hanya berfikir untuk menjual produknya, akan tetapi seorang pengusaha harus merencanakan, mendesain, dan mencari pasarnya dengan hanya bermodalkan mental dan dengkul mereka, karena modal kita yang akan siapkan,” bebernya.
Mentalitas menjadi faktor utama yang ditanamkan Haji Anwar kepada warga yang mendukung Gerakan Ayo Depok. Baginya, menciptakan wirausaha baru adalah sebuah upaya mendukung Pemerintah Kota Depok dalam mengentaskan angka pengangguran.
“Jadi harapanya, tidak ada lagi orang yang bingung cari kerja setelah lulus sekolah. Jadi target mereka tuh jangan hanya ingin menjadi pegawai dalam suatu perusahaan, tapi harus menciptakan perusahaan itu sendiri yang kedepannya bisa menghasilkan keuntungan yang bisa untuk memakmurkan orang lain di sekitarnya,” terangnya.
Banyak yang menuding, jika Haji Anwar punya niatan tersendiri untuk keuntungan pribadinya dalam Gerakan Ayo Depok ini. Akan tetapi dengan tegas dia menepis tudingan itu. Baginya, lewat program ini dapat meraih rahamat Allah, bukan untuk dia pribadi, tetapi untuk lingkungan masyarakat di sekitarnya, dan di Depok pada umumnya.
Dalam menjalankan program ini, Haji Anwar mengaku tidak membutuhkan bantuan dana. Yang dibutuhkannya hanya dukungan masyarakat untuk kelancaran progam Ayo Depok.
“Dengan bantuan materi gak bikin program ini berjalan mulus. Tapi saya mengajak teman-teman untuk dukung Ayo Depok, dengan cara beli prodak Ayo Depok, makan beras Ayo Depok, dengan begitu secara tidak langsung pelan-pelan Depok ini bisa makmur,” imbuhnya.
Di mata Haji anwar, program ekomi Ayo Depok ini tidak ada untung sama sekali untuk dirinya. Bahkan sejujurnya dia mengaku tidak suka dengan bisni cost leadership seperti yang dilakukan Ayo Depok ini.
“Kenapa saya mau menjalankan bisnis ini, karena saya tidak memikirkan profit untuk saya pribadi sama sekali. Ini pure sosial dan saya haramkan mulut saya untuk mengambil keuntungan dari program ini. 100 persen keuntungan ini untuk masyarakat dan kemakmuran pesantren,” ucapnya.
Justru dengan menjalankan bisnis ini, Haji Anwar harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Dia banyak meggelontorkan dana untuk promosi gerakan Ayo Depok, yang jumlahnya berkali lipat dibanding keuntungan yang dihasilkan program ini.
“Promosi Gerakan Ayo Depok ini jauh lebih besar dari pada modal yang saya keluarkan utntuk beras. Modal beras mungkin di bawah Rp 100 juta, sedangkan saya bikin promosi melalui pencetakan kaos Ayo Depok, sponsor kegiatan ini itu, kalau dihitung untuk anggaran promo saja bisa mencapai Rp500 juta sapai Rp1 miliar,” sebutnya.