Belum banyak yang mengenal Fide Master Internasional, Hany Marentek yang kini hidupnya makin terabaikan oleh perkembangan jaman. Meski, sebelumnya dia kerap menyumbang berbagai prestasi gemilang.
Laporan : Gerard Soeharly
RADARDEPOK.COM, Masih terekam jelas dalam ingatan Hany Marantek, yang kini berusia 62 tahun, kala Kapal Pelni jurusan Makassar-Jakarta bersandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Waktu itu, dia yang masih berumur 10 tahun, akan meninggalkan kampung halamannya demi bertemu dengan kedua orangtuanya.
Sepanjang perjalanan, dia membayangkan wajah idolanya dalam dunia percaturan. Marantek berharap suatu saat dia dapat menjadi seperti sang idola. Dalam kapal tersebut, Marantek juga menyempatkan melakukan pertandingan catur kecil dengan penumpang lainnya.
"Jadi, saya mulai menyukai catur itu sejak kecil waktu saya masih di kampung halaman saya di Manado," ungkap Marantek kepada Radar Depok, Selasa (22/2).
Sesampainya di Ibu Kota, Marantek mulai mencoba merealisasikan angan-angannya. Dia mulai bergabung dengan berbagai klub catur. Ilmu start dan end dalam catur terus ditekuninya.
Bertahun-tahun lamanya, Marantek akhirnya menemukan titik terang. Kala itu, dia mendapatkan informasi tentang adanya turnamen rating internasional di Roxi, Jakarta.
Dengan sedikit keraguan, Marantek memberanikan diri untuk mendaftarkan. Melalui ketekunannya, dia berhasil mendapatkan Juara 1.
"Nah, setelah dari situ barulah saya mendaptkan gelar fide master internasional," tuturnya.