Gedung gardu traksi PT KAI yang digadang-gadang sebagai gedung traksi tertua di Kota Depok tersebut masih memiliki cerita, gedung yang didominasi warna hijau dan krem tersebut, memberikan fasilitas bagi para purnabakti yang mengabdi di sana, sejak dulu.
Laporan : Aldy Rama
RADARDEPOK.COM, Kembali berkaitan dengan gedung gardu traksi tertua di Kota Depok, awak Radar Depok kembali mengintip ke dalam gedung tersebut, tidak ada yang berubah, beberapa ruangan yang tidak terpakai dijadikan gudang, bahkan salah satu ruang terbengkalai.
Terdapat puluhan unit kubikel yang sudah tak berfungsi. Padahal, kubikel berfungsi sebagai pengendali, penghubung dan pelindung serta membagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik. Informasi yang didapat dari salah satu karyawan yang sedang beristirahat, kubikel tersebut memberikan tenaga listrik 20 kV Alternating Current (AC).
Memang, gedung gardu traksi PT KAI yang dibangun sekitar 1930 tersebut sudah lama tak beroperasi. Kini, gedung traksi tertua di Kota Depok tersebut dijadikan tempat peristirahatan bagi karyawan setempat, usai melewati perjalanan panjang dengan keretanya.
Awak Radar Depok kembali dipertemukan dengan tokoh masyarakat sekitar, David Pujiyono yang kembali bertemu di kediamannya, Komplek Central, Jalan Parung Belimbing, RT8/3, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas.
Pria kelahiran 1957 tersebut, selalu berbangga hati menerima awak Radar Depok sebagai tamu. Puji tidak pernah berubah, ia selalu bersikap ramah dengan orang lain, ia kembali menyajikan dua cangkir kopi, juga beberapa makanan ringan yang dijasikan rapi di atas piring, menemani perbincangan hangat yang terjadi antara kedua pihak.
Dengan jelas, pria yang biasa disapa akrab Puji tersebut mengatakan, di sekitar gedung traksi PT KAI, terdapat komplek dinas yang diperuntukkan bagi karyawan purnabakti PT KAI Depok.
“Terdapat komplek dinas, yang dibangun di samping gedung, komplek tersebut difasilitasi untuk pensiunan karyawan PT KAI Depok, kurang lebih 10 unit rumah dinas dibangun, yang masih berkonsep peninggalan Belanda,” ucapnya dengan lahap menyantap makanan ringan yang tersedia.