PEDULI YATIM:Yayasan Pembangunan Islam (YPI) dan Lembaga Pendidikan Islam Al Muhajirin (LPIA) bersama puluhan siswa berswafoto usai kegiatan santunan, di ruang YPI Al Muhajirin, Kamis (19/9). FOTO : SANI/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK –Yayasan Pembangunan Islam (YPI) dan Lembaga Pendidikan Islam Al Muhajirin (LPIA) menyantuni sebanyak 47 anak yatim, Kamis (19/9). Momentum santunan ini dalam merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriah.
Wakil Ketua LPIA, Riska Yuniarsih mengatakan, pihaknya menyantuni anak yatim yang merupakan peserta didik dari seluruh unit satuan pendidikan di Al Muhajirin. Kegiatan santunan ini bernama Muharram Barokah.
“Alhamdulillah tahun ini kami menyantuni 47 anak yatim dari unit SD, MI, SMP, dan SMK. Dan ini merupakan agenda perdana dari YPI dan LPIA menyelenggarakan mandiri kegiatan santunan,” kata Riska kepada Radar Depok, usai acara di sekolah, Jalan Raya Nusantara, Kelurahan Depok Jaja, Pancoranmas, Kota Depok.
Riska menuturkan, tahun ini LPI Al Muhajirin sedang melakukan perubahan untuk menjadi lebih baik sekaligus mengembangkan potensi unit di dalamnya. Usai memberi santunan, berharap membawa perubahan positif untuk sekolah.
“Mudah-mudahan pemberian santuan ini menjadi agenda rutin tahunan YPI dan LPIA. Semoga juga bisa menebarkan rezeki ke fakir miskin dan kaum duafa di sekitar skeolah,” tutur Riska.
Dalam kegiatan santunan di Muharram Barokah ini juga dihadiri Ketua YPI Abdul Djamal Soamole, Ketua LPIA H. E. Gunawan, Pengawasn YPI Qasim Shaleh, pengurus LPIA, serta kepala sekolah dan wakil kepala sekolah seluruh unit.
Pengawas YPI, Qasim Shaleh mengemukakan dalam ceramahnya, anak yatim pada dasarnya berarti anak yang ditinggalkan oleh orangtua, khususnya ayah. Namun dalam artian sesungguhnya, yatim adalah orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan dan peradaban.
“Anak-anak yang kami santuni ini adalah generasi milenial yang jenius dan memiliki prospektif masa depan yang gemilang,” tegasnya.
YPI juga berfokus pada berbagai elemen, bukan hanya edukasi tetapi juga meningkatkan karakter peserta didik. Supaya siswa lulusan Al Muhajirin memiliki keseimbangan antara fisik, psikis, dan berakhlakul karimah.
“Kami berpesan dan berharap anak-anak jadi orang yang berilmu, bermanfaat, dan menjadi suri tauladan di lingkungan sekitarnya,” pungkas Qasim. (rd)Jurnalis : Nur Aprida Sani (IG : @apridasani)Editor : Pebri Mulya