RADARDEPOK.COM – Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Oleh karenanya, semua pihak harus turun tangan untuk meningkatakan minat membaca kepada masayarakat Indonesia, khususnya bagi kalangan anak dan remaja, yang notabene menjadi generasi penerus masa depan bangsa.
“Minat baca pada siswa itu sangat lah penting dan sangat di butuhkan. Minat baca semakin berkurang sejak ada nya pandemi Covid-19, kita sebagai guru mementingkan perihal baca,” kata Guru SD Kalibaru 1 Depok, Hizbul Pahman.
Dia mengungakapkan, selama pandemi ini, SD Kalibaru 1 terus berupaya menumbuhkan minat baca muridnya, dengan mengadakan literasi online melalui digital seperti website literasi dan instagram @sekolahliterasi_kb1.
“Salah satu tantangan bagi guru di SD Kalibaru 1 harus mampu membangkitkan minat siswa untuk gemar membaca dengan cara mewajibkan adanya literasi,” ucapnya.
Hizbul Pahman menjelaskan, walau Sekolah sudah melaksanakan pertemuan tatap muka, pihaknya tetap menggunakan Instagram @Sekolahliterasi_kb1, dan menggunakan buku buku yang berada di sekolah atau buku yang mereka bawa.
“Kami para guru untuk menumbuhkan minat baca di sekolah dengan metode pojok baca , setiap pagi semua kelas membaca buku , waktu yang di berikan 10-15 menit,” tuturnya.
Dengan gerakan membaca bersama ini, diharapkan minat baca siswa meningkat. Bila siswa sudah mempunyai minat membaca, mereka akan mewujudkan keinginannya dengan berusaha mencari bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri.
“Dampak negative jika kurang kesadaran minat baca yaitu kurang nya pengetahuan terhadap siswa , karana pengetahuan adalah sumber informasi. Dalam mengikuti pelajaran akan terganggu , contoh siswa yang seharus nya kelas 5 sudah memahami kosakata , akibat kurang nya minat baca siswa tersebut menjadi kesulitan dalam memahami atau mencari kosakata “ tutupnya. (mg3)
Jurnalis : Bunga Rae Maden
Editor : Indra Siregar