“Sangat disayangkan kenapa Pendidikan Pranikah itu hanya didapatkan ketika seorang calon pengantin mau melakukan pernikahannya,” ujar dia.
Baca Juga: 7 Mie Ayam Menggugah Selera di Kota Depok: Temukan Kelezatan Mereka!
Maudy juga mengingatkan, pendidikan Pranikah ini jangan hanya fokus di Kota-Kota besar saja. Pondok Pesantren dan desa-desa, kata Maudy harus mendapatkan perhatian khusus.
“Saya rasa Pendidikan Pranikah itu dapat dilakukan sejak SMA terutama di pondok pesantren dan juga di desa-desa.” kata Maudy.
Melihat kasus KDRT yang begitu banyak, Bacaleg dapil 6 (Saboci) ini juga tidak lupa memberikan upaya-upaya untuk melakukan pencegahan. Dirinya ingin penyuluhan hingga sosialisasi agar dapat meningkatkan kesadaran para muda mudi di Indonesia.
“Pencegahan KDRT dapat dilakukan melalui berbagai upaya mulai dari Pendidikan hingga dari penyuluhan media sosial.” kata Maudy. (mg6)
Artikel Terkait
Tahun Ini Pondok Cina Depok Nihil Kasus KDRT
DP3AP2KB Sukses Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Depok untuk Laporkanan Kasus KDRT
Kasus KDRT, Ferry Irawan Divonis Setahun Penjara
Saling Lapor Kasus KDRT : Istri Ditahan, Suami Ditangguhkan Sempat ke Lombok
Kasus KDRT, Polda Metro Jaya Pastikan Putri Balqis Sudah Ditangguhkan Penahanannya