RADAR DEPOK.COM - Gerakan Marhaen Pembela dan Cintah Tanah Air (Gempita), yang merupakan sayap PDI Perjuangan, dibentuk di Kota Depok pada 10 November 2016 lalu.
Namun begitu, Ketua Umum Gempita, Guruh Jhon Saputra mengatakan bahwa pihaknya baru akan mendeklarasikan organisasinya pada 15 Januari nanti di Markas DPC PDI Perjuangan Kota Depok.
"Sayap partai ini lahir di Kota Depok. Tapi sekupnya nasional," katanya kepada Radar Depok, kemarin.
Nanti selepas deklarasi, lanjut dia, Gempita akan melebarkan sayap dengan membentuk pos-pos baru di tempat lain. Seperti di Banten, Bogor, Tangerang, dan Sukabumi.
"Sesudah dideklarasikan, kami akan memberitahukan ke pengurus DPP dan DPD PDI Perjuangan Jawa Barat. Saat ini, nama Gempita sudah diketahui Ketua Umum PDI Perjuangan (Megawati Soekarno Putri),” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan jika kini pihaknya sudah memiliki anggota sebanyak 1.117 orang, yang tersebar di berbagai daerah. Khusus di Kota Depok cukup banyak. Anggota bukan berasal dari partai, namun kalangan muda alias remaja. "Sebetulnya kami membentuk sayap partai ini bertujuan untuk menyejahterakan kaum Marhaen (kaum kecil) dengan melakukan pembinaan," ungkapnya.
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Gempita, Matheus Benny Latul menjelaskan, yang dimaksud Marhaen adalah kaum yang berada di garis kemiskinan atau arus bawah.
Kedepan, kata dia, para kaum Marhaen bisa sejajar dengan kaum tingkat atas dengan mengedepankan gotong-royong. Secara khusus, Gempita ini menerapkan pemikiran Presiden Soekarno.
“Marhen itu intinya paham kebersamaan sosial dengan satu untuk semua, semua untuk satu dan menangis dan tertawa bersama rakyat, itu semboyannya,” kata Benny.
Selain itu, sambung Benny bahwa dibentuknya Gempita ini untuk membantu PDI Pejuangan. Dan juga mengawal pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
“Kami sudah membentuk administrasi, akte notaris dan berbadan hukum. Rencana setelah deklarasi akan menyerahkan laporan ke Kantor Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol ) Kota Depok,” katanya. (irw)