RICKY/RADAR DEPOK
ORASI: Ketua Umum Braja Depok, Roy Pangharapan saat menyampaikan pendapatnya dalam aksi unjuk rasa di Kota Depok. DEPOK – Ketua Umum Barisan Rakyat Jokowi Ma’ruf (Braja) Depok, Roy Pangharapan mengharapkan agar seluruh relawan dan Parpol koalisi pendukung Pasangan Capres dan Cawapres, Joko Widodo-Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf) berjuangan sekuat tenaga untuk memenangkan pasangan nomor urut 1 tersebut di Kota Depok Menurutnya, rakyat Kota Depok akhirnya sadar bahwa Presiden Jokowi sangat serius membangun daerah-daerah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan meningkatkan berbagai pelayanan publik di masyarakat. Namun, semua yang dikerjakan oleh Joko Widodo tidak dapat dinikmati masyarakat Kota Depok. “Karena belum maksimal menerapkan itu di Depok, justru menghambat pembangunan dan peningkatan pelayanan publik pada masyarakat,”  kata Roy kepada Radar Depok. Karenanya, kemenangan pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin wajib di Depok. Selain itu, menurutnya, harus diikuti oleh perubahan kekuatan dalam pemerintahan dan legislatif Kota Depok dan Jawa Barat sendiri. “Jika elit kekuasaan di eksekutif dan legislatif Kota Depok tetap dikuasai oleh kekuatan yang tidak pro Jokowi maka tidak akan memberikan kemajuan dan manfaat bagi rakyat Depok. Walaupun Ridwan Kamil sudah menjadi pemimpin Jawa Barat dan walaupun Jokowi kembali jadi Presiden RI 2019-2024,” ujarnya. Saat ini, menurut Roy Pangharapan, walaupun presiden Jokowi telah memastikan kesehatan gratis bagi seluruh rakyat Indonesia dengan peningkatan fasilitas rumah sakit, namun di Depok rakyat miskin masih kesulitan mendapatkan layanan kesehatan maksimal. “Sekolah-sekolah atas kekuasaan pemerintahan kota Depok tetap memungut biaya. Sehingga tidak mudah bagi rakyat miskin untuk menyekolahkan anaknya,” ujar Roy yang juga Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok. Ia berharap semua partai koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf bisa bersatu merebut DPRD Kota Depok sehingga mengawal semua program Jokowi-Ma’aruf Amin di Kota Depok. “Komposisi DPRD kota depok saat ini dari 50 kursi DPRD, 29 kursi dikuasai oleh partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi dengan total pemilih 411.367 suara (61,91 persen) pada Pemilu tahun 2015 lalu. “Sementara partai koalisi pendukung Jokowi-Ma’aruf Amin hanya mampu menguasai 21 kursi dengan 253.086 suara (38,9 persen). Di Pemilu 2019 kita wajib menang,” pungkasnya. (cky)