RADARDEPOK.COM-banjir dan sampah di Wilayah Kecamatan Cilodong jadi sorotan anggota dprd Kota Depok, Reinova Serry Donie. Perhatian itu diberikan demi keberlangsungan hidup warga, karena akan membawa dampak baik tertangani secara maksimal.
Laporan : Arnet Kelmanutu
Politisi Partai Gerindra Kota Depok memang secara serius menyampaikan keprihatinannya pada dua permasalahan, yakni banjir dan sampah.
Pernyataan itu diluapkan saat melangsungkan musrenbang di Kelurahan sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Rabu (11/01).
“Soal banjir dan sampah yang harus diperhatikan mulai dari yang sekecil mungkin harus di deteksi dimana kita berada. Terutama terhadap Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG), karena kita ingin daerah kita aman dan nyaman,” terangnya saat disapa masyarakat.
Langkah yang tepat, harus melibatkan seluruh pihak. Sehingga kesadaran dan sinergitas wajib dijalankan tanpa pandang apapun.
“Yang dipandang hanya satu, berbuat nyata untuk warga,” tambah warga Kelurahan Cimpaeun ini.
Dampak dari banjir di wilayah sekitar Cilodong, seringnya terjadi banjir yang mengakibatkan karena pesatnya pembangunan, yang semestinya di lokasi resapan air tidak ada bangunan tetapi justeru ada pembangunan, sehingga terjadi perubahan terhadap ekosistemnya dan ini harus dicarikan solusinya bersama secara musyawarah dan mufakat.
“Kemarin saya turun ke RW 05 kelurahan Cilodong yang sering langganan banjir akibat hujan deras, dengan seringnya banjir tentunya kita harus dapat mengantisipasinya,” katanya.
Lebih lanjut, kata Reinova, bicara banjir juga bisa karena sampah, padahal Pemerintah Kota Depok sudah menyediakan tempat pembuangan sampah, namun masih saja warga yang membuang sampah sembarangan.
“Untuk itu, diperlukan kesadaran bersama masyarakat untuk mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi pada lingkungan,” papar Reinova.
Soal infrastuktur, Reinova berharap, pembangunan di kota Depok sudah banyak di bangun, tinggal pemeliharaannya saja dan semoga pembangunan yang telah dibangun dapat di nikmati oleh seluruh masyarakat. (*)
Editor : Arnet Kelmanutu