Kamis, 30 Maret 2023

Tahun Politik 2023: Menjaga Nalar Politik

- Sabtu, 31 Desember 2022 | 05:47 WIB

Oleh: Dr. Rd. Heri Solehudin Atmawidjaja*)

RADARDEPOK.COM – Hari ini kita telah meninggalkan tahun 2022 M dan memasuki Tahun Baru 2023 M. Banyak pengamat mennyampaikan bahwa tahun 2023 adalah merupakan tahun politik yang sudah dapat dipastikan bahwa suhu politik akan lebih memanas dibandingkan tahun 2022.

Jika kita melihat tahapan pemilu yang sudah mulai dilakukan oleh KPU maka sudah jelas bahwa sesuai UU pemilu maka seluruh tahapan akan lebih banyak dilakukan pada tahun 2023. Akan tetapi hari ini kita juga masih dihantui oleh begundal-begindal demokrasi yang masih terus gentayangan ingin mengkudeta kontitusi kita.

Ide perpanjangan masa jabatan Presiden, penundaan pemilu hingga Jokowi tiga pereode adalah bentuk upaya penggembosan terhadap demokrasi serta kudeta konstitusi kita.

Ironi Sejarah Bangsa

Pertanyaan kemudian adalah apakah hal itu bisa terjadi ? Wallahu a’lam, tetapi yang kita tahu adalah bahwa kita tidak bisa berharap lagi dengan DPR, apalagi sebagaian besar partai politik telah mengambil jalan untuk bersama-sama Jokowi dalam keadaan apapun, suatu ironi sejarah yang patut kita catat dimana wakil rakyat hanya menjadi bagian dari kekuasaan tanpa mempedulikan kepentingan masyarakat banyak. Bahkan Presiden yang seharusnya mampu menjadi penyejuk bagi panasnya situasi politik jelang tahun politik ini justru sering menambah panasnya situasi politik tanah air.

Dari sinyal mengendors capres berambut putih, capres jidat mengkerut dan lain sebagainya yang semuanya sangat tidak mendidik dalam melihat calon pemimpin yang akan menggantikannya. Padahal seharusnya seorang Presiden melihat calon pengggantinya dengan mengukur kualitas dan kapasitasnya, untuk mengemban tanggung-jawab besar memimpin negeri, sehingga tahun-tahun politik akan diramaikan oleh perbebatan dan kontes  gagasan dalam membangun negeri bukan akrobat politik dan pencitraan palsu.  Sayangnya hingga hari ini wacana publik masih berkutat pada pencitraan dan pesona bukan pada ide dan gagasan.

Kita tentu saja membayangkan bahwa panggung Debat Calon Presiden yang akan datang tidak seperti debat-debat capres pada pemilu yang lalu yang terkesan monoton dan kaku, akan tetapi menjadi sebuah kontes ide-ide besar, perdebatan gagasan tentang masa depan bangsa yang lebih baik karena sejatinya pemilu adalah gerbang menuju kesejahteraan bangsa dan negara.

Saat ini jika kita merujuk pada lembaga survey tiga kandidat calon Presiden kita adalah Bapak Anis Rasyid Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subiyanto, ketiganya selalu menjadi top three dalam setiap survey yang dilakukan, terlepas dari apa kepentingannya tetapi setidaknya tiga nama tersebut adalah calon-calon potensial yang akan berlaga dalam kontestasi Pilpres 2024.

Euforia masyarakat terhadap gagasan perubahan mulai terasa di masyarakat saat ini, ini mengindikasikan bahwa ada persoalan terjadi dalam dalam pemerintahaan saat ini sehingga rakyat menuntut adanya perubahan dan terasa kian hari semakin membesar. Hal inilah yang kemudian menimbulkan kekhawatiran di kalangan istana dan sekitarnya bahwa munculnya antitesa dari pemerintahan saat ini menunjukkan bahwa pemerintah gagal dalam menghadirkan harapan rakyat kita.

Ini sekaligus menunjukkan bahwa masyarakat kita tidak mudah dikelabui oleh para pemimpinya saat ini, masyarakat kita sudah cerdas, sudah melek politik, bisa membedakan mana yang original dan mana yang penuh kepalsuan, mana emas dan mana dulang, mana yang dapat berpihak pada kepentingan rakkyat dan mana yang berpihak pada kepentingan oligarki.

Menjaga Nalar Politik

M0emasuki Tahun Politik 2023 nalar kita sebagai masyarakat bangsa akan kembali diuji, kita dihadapkan pada pilihan-pilihan politik yang serba menjanjikan bahkan seringkali dibumbui dengan kepentingan-kepentingan pragmatis yang menjerat kita.

Para pemuja kepentingan yang selama ini tidak pernah datang ke Masjid atau ke Majlis Taklim tiba-tiba saja berubah menjadi sosok yang rajin ke Masjid dan mengikuti pengajian, sosok yang selama ini tidak pernah memakai kerudung tiba-tiba berubah menggunakan hijab, dan lain sebagainya. Ini artinya bahwa pada tahun 2023 ini kita akan dapatkan banyak perubahan dan suguhan akrobat politik yang pada intinya meminta dukungan dalam pemilu.

Pada saat yang sama kita juga dibuat resah oleh setiap statemen dari para pejabat kita terkait pemilu legislatif maupun pemilu Presiden dalam kurun waktu terakhir ini yang selalu membuat panas telinga kita, maka wajar jika kemudian banyak kecurigaan di masyarakat akan kredibilitas penyelenggaraan pemilu.

Isu bahwa pemilu sudah didesain untuk memenangkan kandidat tertentu  yang konon disampaikan Ketua KPU Hasyim Asyari terlepas benar atau salah telah ikut membuat gaduh ruang publik dan hingga saat ini belum ada pihak yang melakukan klarifikasi, artinya semakin tidak diklarifikasi semakin membuktikan bahwa isu tersebut benar adanya. Sebagai penutup di awal tahun politik ini marilah kita sebagai bagian dari masyarakat yang masih memikirkan masa depan bangsa tercinta ini kita bersama-sama Menjaga Nalar Politik kita, agar tidak terjebak pada pilihan yang salah.

Mungkin sebagaian kita masih beranggapan bahwa politik itu bukan soal salah dan benar, akan tetapi keputusan politik akan berdampak pada nasib kita dimasa yang akan datang, keputusan politik akan memiliki implikasi yang maha dahsyat, karena itulah kita wajib Menjaga Nalar Politik kita, keluarga dan orang-orang terdekat kita. Wallahu a’lam.

*)Penulis: Dr. Rd. Heri Solehudin Atmawidjaja (Pemerhati Sosial Politik Pascasarjana Uhamka Jakarta, Wakil Ketua Forum Doktor Sospol UI, Direktur Heri Solehudin Center).

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Demokrasi Mau Coba Dipola-pola

Jumat, 24 Maret 2023 | 14:07 WIB

Hikmah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 18 Februari 2023 | 22:37 WIB

Tahun Politik 2023: Menjaga Nalar Politik

Sabtu, 31 Desember 2022 | 05:47 WIB

Pembelajaran Keragaman Budaya Sejak Dini

Minggu, 20 November 2022 | 21:24 WIB

Bagaimana Film Membentuk Kehidupan Kita?

Jumat, 18 November 2022 | 20:37 WIB

Pahlawan (Dalam) Perang Melawan Narkotika

Kamis, 10 November 2022 | 00:09 WIB

Hari Pahlawan Dalam “Darurat” Politik

Rabu, 9 November 2022 | 22:31 WIB
X