RADARDEPOK.COM – Belakangan, wilayah RW8, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji kerap dilanda banjir. Hal ini diduga karena dampak dari pembangunan Apartemen Mahata Margonda. Untuk itu, aparatur Kelurahan Pondok Cina sedang mencarikan solusi alternatif sementara maupun permanen terkait banjir yang tak kunjung reda.
Sekretaris Kelurahan Pondok Cina, Lilik Santoso mengatakan, monitoring banjir dilakukan karena pengurus lingkungan RW8 Pondok Cina mengeluhkan banjir di wilayahnya yang diduga karena proyek pembangunan Apartement Mahata Margonda.
“Kalau tidak salah sekitar 2017 lalu sejak pembangunan awal apartemen tersebut, keluhan seperti banjir kerap dirasakan warga sekitar,” ucapnya kepada Radar Depok, Kamis (6/10).
Di wilayah RW8, lanjut Santoso, tidak ada kali maupun sungai yang menyebabkan volume air naik hingga banjir terjadi, semuanya murni karena intensitas hujan yang tinggi.
“Untuk itu kami melakukan monitoring ke wilayah tersebut untuk mencarikan solusi bersama, terkait penanganan banjir di wilayah tersebut yang tak kunjung reda,” jelasnya.
Santoso mengungkapkan, dampak dari banjir yang kerap terjadi tersebut dirasakan warga RT1/8 dan RT2/8, karena di wilayah RW8 memang hanya ada dua RT.
“Kami bersama pengurus lingkungan sekitar, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), sesepuh di sana beserta pengurus proyek Apartemen Mahata Margonda mengecek berbagai sisi sodetan, ditemukan beberapa diantaranya ada yang belum berfungsi,” ucapnya.
Santoso memastikan, proses penanganan banjir ini akan berkelanjutan, hingga banjir yang kerap terjadi di RW8 Pondok Cina tersebut tidak terulang kembali.
Sementara, LPM Pondok Cina, Munir mengatakan, dalam rangka menyikapi hak-hak masyarakat terhadap konsekuensi pembangunan dan investasi, hak-hak masyarakat yang terdampak harus dipikirkan.
“Salah satu yang tidak terpikirkan adalah harus memikirkan kembali hak-hak masyarakat dari hulu hingga hilir, baik dari pemberi izin dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (DPUPR) selaku pengendalian banjir,” jelasnya.
Menanggapi banjir yang kerap terjadi, lanjut Munir, semua harus bersama-sama berkoordinasi dengan kontraktor dan developer pembangunan Apartemen Mahata Margonda.
“Ini merupakan penyikapan inisiatif aparatur kelurahan yang bekerjasama dengan RT/RW dan LPM, mencoba berkoordinasi dengan melakukan rapat koordinasi dengan warga yang terdampak, agar ada solusi alternatif sementara maupun permanen,” tutupnya. (ama)
Jurnalis : Aldy Rama
Editor : Ricky Juliansyah