Puluhan Siswa di Depok Terjangkit Wabah Cacar Air, Sekolah Diliburkan

RADARDEPOK.COM – Puluhan siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bina Insan Kamil, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok, dikabarkan terkena paparan penyakit cacar air, hingga menyebabkan sekolah tersebut menerapkan pembelajaran daring.

Hal ini berdasarkan surat edaran yang diberikan kepada para orang tua siswa yang diterbikan pada Kamis, (14/9).

Untuk memberi tahukan Pelaksanaan asesmen sumatif dimulai 18 September sampai 27 September 2023, dengan jadwal terlampir dan siswa siswi masuk kembali pada tanggal 2 Oktober 2023.

Baca Juga: Tujuh Kelurahan Kekeringan, 3.236 Warga Depok Terima Air Bersih

Hal ini juga diketahui melalui aduan orang tua di media sosial yang melaporkan bahwa 20 anak SDIT Bina Insan Kamil, terkena wabah penyakit cacar dan gondongan hingga membuat sistem pembelajaran online.

Dalam aduan orang tua siswa itu juga, ia berharap agar dapat bisa diperhatikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok khusunya Dinas Kesehatan (Dinkes).

Pantauan Harian Radar Depok di lokasi, Jumat (15/9), tampak depan SDIT Bina Insan Kamil terlihat sepi dengan pintu gerbang tertutup, hanya ada satpam yang berjaga di dalam sekolah tersebut.

Baca Juga: Disdik Jabar Kecewa SMKN 1 Depok Intimidasi Murid

Ketika dimintai keterangan terkait wabah penyakit cacar yang berada di sekolahnya, beberapa guru yang di hampiri Tim harian Radar Depok tidak ada yang bisa menjawab. Hanya saja mengalihkan langsung kepada kepala sekolah setempat.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok telah melakukan sejumlah upaya terkait penyebaran virus cacar yang terjadi di sekolah SDIT Bina Insan Kamil.

Upaya yang dilakukan tentunya dengan melibatkan Puskesmas setempat dan pihak sekolah dalam melakukan pencegahan penyebaran virus cacar.

Baca Juga: Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono : KUA PPAS APBD 2023 Rp4,2 Triliun  

"Kami sudah berkoordinasi dengan puskesmas dan sekolah untuk mengurangi penyebarannya," tutur Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati.

Menurut Mary, pihaknya telah berkoordinasi dengan Puskesmas untuk melakukan penyelidikan epidemiologi.

Selanjutnya, berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan pencegahan bertambahnya kasus cacar.