RADARDEPOK.COM - Kabar ditangkapnya menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (kpk) diduga terkait dengan kasus dugaan Korupsi ekspor benih lobster atau benur.Sebelum Edhy Prabowo, sejumlah mantan menteri Kelautan dan Perikanan juga pernah terjerat kasus Korupsi. Sebut saja Rokhmin Dahuri yang menjabat sebagai menteri Kelautan dan Perikanan pada periode 2001-2004. Kemudian Fadel Muhammad yang menjabat menteri Kelautan dan Perikanan periode 2009-2011.1. Rokhmin Dahurikpk resmi menahan mantan menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri pada 30 November 2006. Tumpak Hatorangan Panggabean yang kala itu menjabat sebagai Wakil Ketua kpk menyebutkan, Rokhmin telah mengumpulkan dana dari kepala dinas dan kepala unit yang mencapai Rp 12 miliar serta pungutan dari luar departemen senilai Rp 19 miliar.Seluruh uang tersebut kemudian masuk ke dalam rekening pribadi Rokhmin.2. Fadel MuhammadKeluar dari kabinet, Fadel Muhammad tersandung masalah. Mantan menteri Kelautan dan Perikanan itu ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penggunaan dana sisa lebih anggaran (Silpa) APBD Provinsi Gorontalo sebesar Rp 5,4 miliar pada 2001.Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi Provinsi Gorontalo Mohammad Sunarto mengungkapkan mantan gubernur Gorontalo itu disangka telah melakukan perbuatan melanggar hukum karena menggunakan dana sisa anggaran daerah itu, tanpa ada payung hukum yang kuat."Dana tersebut dibagikan pada 45 anggota DPRD Provinsi Gorontalo, dengan hanya bermodalkan surat keputusan bersama dengan ketua DPRD Amir Piola Isa," ujar Sunarto seperti dikutip Antara.Dia mengatakan, kasus yang sempat dihentikan penyidikannya itu, kini dilanjutkan kembali oleh Kejati, terhitung sejak tanggal 14 Mei 2012, setelah gugatan praperadilan yang diajukan Gorontalo Corruption Watch (GCW) dikabulkan oleh Pengadilan Negeri setempat.Menurut dia, saat ini Kejati berfokus pada pencarian alat bukti baru dalam kasus yang sudah menjebloskan mantan ketua DPRD itu ke balik jeruji besi. (rd/net)Editor : Pebri Mulya