Senin, 29 Mei 2023

2.157 Pasien Belum Sembuh Korona : Depok Kekurangan Swaber

- Rabu, 2 Desember 2020 | 09:21 WIB
ILUSTRASI : Salah seorang warga sedang menjalani swab test, di kawasan Jalan Juanda Raya, beberapa waktu lalu. FOTO : DOK. RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Kota Depok kembali pecah rekor jumlah pasien Covid-19 terbanyak yang masih dirawat di Depok, selama pandemi. Tercatat Selasa (1/12), pasien positif melonjak jadi 2.157 jiwa. Pemerintah Kota Depok mencatat 179 kasus baru Covid-19. Sementara itu, dalam satu hari terakhir, jumlah pasien sembuh 119 orang dan empat pasien Covid-19 meninggal dunia, jadi 272 jiwa. Pejabat Sementara (Pjs) Walikota Depok, Dedi Supandi mengaku, saat ini di wilyahanya terjadi peningkatakan kasus positif. Peningkatan itu diakibatkan terlambatnya uji swab kepada warga Depok. “Naiknya ini karena kasus pertama itu dari perkantoran menjadi kasus keluarga. Dari keluarga terlambat di swab dan yang gak tau dia positif menyebarkan virus ke perkantoran,” kata Dedi kepada Harian Radar Depok, Selasa (1/12). Untuk mempercepat pemutusan mata rantai Covid-19. Pihaknya kini tengah mengkebut pelaksanaan uji swab di Depok. Hanya saja, Dedi saat ini Kota Depok kekurangan petugas penguji sampel (Swaber) untuk membantu proses uji swab. “Saya sudah menginstruksikan seluruh puskesmas menjadi Swaber agar memudahkan proses uji swab ini,” bebernya. Dia menjelaskan, idealnya di Depok setiap puskesmas di tingkat kecamatan memiliki 20 Swaber, dan di tingkat puskesmas kelurahan memiliki dua Swaber. “Saat ini proses perekrtuan sudah dimulai, nantinya akan langsung ditempatkan ke seluruh puskesmas,” terangnya. Dia menambahkan, saat ini Depok juga sudah berhasil menguji swab 38.100 orang dari total populasi warga Depok sebanyak  2.4 juta jiwa. Hal ini berarti Depok sudah melampaui target yang diberikan WHO. “Kalau WHO kan memerintahkan uji swab itu minimal satu persen dari populasi penduduk, nah kita udah lebih dari satu persen, berarti sudah terlampaui,” tegasnya. ILUSTRASI : Salah seorang warga sedang menjalani swab test, di kawasan Jalan Juanda Raya, beberapa waktu lalu. FOTO : DOK. RADAR DEPOK   Sementara, Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana menyebut, saat ini kasus rata-rata dalam pekan ini di atas 100 kasus positif. Makanya, pergerakan orang yang saat ini terus meningkat tinggi terutama warga commuter, klaster perkantoran saat ini mulai meningkat kembali dan klaster keluarga. Dari keluarga mereka dari kantor menularkan kepada yang lain. Kondisi serupa juga terjadi di kota lain terutama di kawasan Jabodetabek. Dadang menuturkan, jumlah tempat tidur yang ada 664 unit. Dan saat ini sudah terisi 538 tempat tidur atau sekitar 83 persen. Jumlah itu, kata Dadang, sudah di atas standar WHO yang hanya 60 persen. "Berdasarkan data yang ada pada kita dari jumlah tempat isolasi di rumah sakit non-ICU itu, sejumlah 664 tempat tidur dan saat ini sudah terisi 538. Artinya sudah 83 persen terisi, di atas WHO 60 persen. Demikian pula untuk ICU, dari 55 ICU saat ini terisi 41. Sekitar 74 persen. Maka dari itu sudah di atas standar WHO," jelasnya. Pihaknya sedang mencari cara untuk mengantisipasi kekurangan tempat tidur. Yang dilakukan adalah dengan penambahan ICU dan berkordinasi dengan rumah sakit sekitar. "Kami mengharapkan terutama bagi orang tanpa gejala (OTG) segera menyampaikan laporan pada satgas tingkat perumahan dan kecamatan dan juga puskesmas, agar tidak terjadi perburukan. Karena jika terjadi perburukan, akan membebankan kepada kapasitas tempat tidur di rumah sakit," tambahnya. Yang menjadi fokusnya saat ini juga adalah memisahkan antara kasus negatif dengan positif. Dengan begitu maka angka penularan dapat ditekan. "Karena klaster keluarga saat ini cukup tajam, meningkat sehingga satu-satunya cara yang dilakukan adalah memisahkan yang negatif dan positif," bebernya. Selain itu, pihaknya juga masih mencari tempat lain yang bisa digunakan untuk lokasi isolasi. Hanya saja Dadang belum dapat menyebutkan lokasi dimaksud. ILUSTRASI : Salah seorang warga sedang menjalani swab test, di kawasan Jalan Juanda Raya, beberapa waktu lalu. FOTO : DOK. RADAR DEPOK   Dia juga mengingatkan, pentingnya menerapkan 3 M yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. "Jadi tentunya saat ini kita masih adaptasi kebiasaan baru, transisi menuju new normal. Dan kita belum new normal. Kepada para sahabat, warga, agar tetap protokol kesehatan karena itulah yang utama," tutupnya. Berdasarkan data yang dirilis per tanggal 1 Desember 2020, jumlah pasien sembuh hari ini bertambah 119 orang. Dalam rilis Satgas Penanganan Covid-19  disebutkan menjadi 8.201 orang atau 77,15 persen dari total kasus konfirmasi positif. Sedangkan, kasus konfirmasi positif 10.630 orang. Kemudian, suspek aktif sebanyak 545 orang dan kontak erat aktif sebanyak 1.670 orang. Pada data tersebut juga terjadi penambahan kasus pasien yang meninggal empat orang. Dengan demikian, jumlah pasien meninggal menjadi 272 orang. (rd/dra)   Jurnalis : Indra Abertnego Siregar Editor : Pebri Mulya

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Bismillah, Selamat Beribadah Calon Haji Depok

Senin, 29 Mei 2023 | 07:15 WIB

Jokowi Ngotot Satukan Prabowo dan Ganjar

Jumat, 26 Mei 2023 | 07:45 WIB

Timnas Indonesia Tak Gentar Lawan Messi Cs

Kamis, 25 Mei 2023 | 07:00 WIB
X