RADARDEPOK.COM - Aturan mengenai trem otonom atau Autonomous Rail Transit/ART di Indonesia, akan segera dibuat Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Saat ini ada dua perguruan tinggi negeri yang dilibatkan, yaitu ITB dan UGM. Mereka, digandeng dalam rangka menyusun naskah akademik penyiapan regulasi transportasi kereta tanpa rel tersebut.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, regulasi penerapan trem otonom ini perlu disiapkan dalam rangka mendukung implementasi penggunaan angkutan massal berbasis listrik di Indonesia.
"Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam rangka mengupayakan kehadiran transportasi publik yang ramah lingkungan dan hemat energi, serta menjadikannya sebagai kebutuhan massal masyarakat Indonesia," ujar Budi Karya.
Trem otonom merupakan salah satu inovasi moda transportasi publik yang menggabungkan karakteristik kereta massal ringan atau LRT dengan bus.
Moda transportasi ini berbentuk seperti kereta LRT tapi tidak beroperasi di atas rel, melainkan di jalan dengan menggunakan ban yang dipandu oleh lintasan yang disebut sebagai virtual track.
Menhub menyebut, ada tiga kota yang akan dijadikan pilot project penerapan trem otonom, yaitu di Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Saat ini kajiannya sedang dilakukan oleh ITB, UGM, ITS, dan Universitas Udayana.
Kendaraan ini juga pernah disebut-sebut jadi transportasi andalan di ibu kota baru. Menurutnya, 70 persen kendaraan di ibu kota baru nantinya akan berbasis listrik, salah satunya kereta otomatis tanpa rel ini.
"Tapi di pusat kota itu nanti bisa bus listrik, bisa semacam trem, atau autonomous, ada satu kombinasi bus dan kereta yang berjalan di atas batas-batas imajiner yang bisa turun dan naik dan sebagainya. Ini semuanya bertenaga listrik," kata Budi Karya. (rd/net)Editor : Pebri Mulya
https://www.youtube.com/watch?v=JlcucMqq5Oo