Minggu, 26 Maret 2023

2.474.000 Wisatawan Kepung Depok di 2022, Okupansi Hotel Naik 60 Persen

- Jumat, 3 Februari 2023 | 10:15 WIB
MEMBERSIHKAN : Situasi saat masa pandemik, salah satu petugas The Margo Hotel sedang memasuki batal kedalam sarung bantal.  (THE MARGO HOTEL FOR RADAR DEPOK)
MEMBERSIHKAN : Situasi saat masa pandemik, salah satu petugas The Margo Hotel sedang memasuki batal kedalam sarung bantal. (THE MARGO HOTEL FOR RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Bisnis perhotelan dan wisata di Kota Depok bakal semakin bergairah. Setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dicabut Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Desember 2022. Berkaca dari okupansi hotel periode November hingga Desember 2022 tercatat naik 60-70 persen. Begitu juga wisatawan lokal yang mengunjungi tempat wisata di 2022 sebanyak 2.474.000 orang.  

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporyata) Depok, Dadan Rustandi mengatakan, pasca PPKM akan membangkitkan semangat promosi pariwisata. Tujuannya, agar Kota Depok dikenal mempunyai wisata yang aman dan nyaman. “Wisata yang dikunjungi diharapkan dapat menjadi kenangan yang menyenangkan. Bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara yang berkunjung ke Depok,” ujar Dadan kepada Harian Radar Depok, Kamis (2/2).

Dadan mengaku, angka kunjungan wisatawan Kota Depok, sebelum pandemi hingga pasca pandemi meningkat. Rinciannya, pada 2019 jumlah wisatawan mencapai 2.796.532 atau 186 persen. Pada 2020 mengalami penurunan, menjadi 1.109.951 atau 55 persen. Pada 2021 mengalami kenaikan mencapai 1.841.281 atau 74 persen. “Setelah diberikan pelonggaran beraktivitas, pada 2022 jumlah wisatawan meningkat sebanyak 2.474.000 atau 206 persen,” ungkap dia.

Baca Juga: Pengajar Agama Mesum di Depok Dibui 18 Tahun

Untuk meningkatkan okupansi tersebut, tahun ini Disporyata menargetkan 1.250.000 wisatawan yang berkunjung ke Kota Depok. Diketahui, kunjungan wisatawan meningkat saat weekend dan hari besar Nasional (tanggal merah). Jumlah kamar hotel pada tahun 2021-2022 ada 1.417 kamar. Kamar yang tersedia terdapat 517.205. “Pada 2021, kamar yang terjual mencapai 103.266. Sedangkan 2022 mencapai 152.817 kamar yang terjual,” jelas dia.

Sementara, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kota Depok, Fajar Prawinto Bagiakusuma menilai, Kota Depok letaknya sangat strategis. Karena hanya lima menit dari Jakarta. Setelah melewati perbatasan, sudah berada di provinsi lain yaitu Depok. “Disini ada sembilan hotel yang menjadi member,” kata Fajar kepada Harian Radar Depok, Kamis (2/2).

Fajar memprediksi, April setelah Idul Fitri 2023 akan padat kegiatan. Dia menargetkan, Increase Revenue, Guest Visit Depok, dan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) semakin ramai. Perbedaan dengan tahun sebelumnya, pada November hingga Desember 2022, okupansi mencapai 60-70 persen. Dia berharap, Depok tidak mengalami resesi.

Baca Juga: Hunian Konsep Jepang di Depok Bisa Banjir-Kekeringan, GPI : Pembokaran Jembatan Tunggu Kesepakatan

Mengantisipasi hal tersebut, hotel yang ada di Depok harus membuat strategi. Salah satu strategi yang digunakan yakni mencoba bangunkan sleeping account. Sebab, selama Pandemi kegiatan berwisata masih dibatasi, sehingga sangat mempengaruhi tingkat penguhuni kamar. “Tentunya masing-masing hotel mempunyai strategi yang berbeda. Contohnya membuat promo yang lebih atractif,” ungkap dia.

Director of sales The Margo Hotel Depok, Dedy Hermawan mengatakan, target pencapaian di tahun 2023, memfokuskan kepuasan pengunjung. The Margo Hotel melakukan promosi dalam bentuk event reguler seperti Friday BBQ night. "Selain itu, kami mengupgrade room smart teknologi seperti televisi di setiap kamarnya,” kata Dedy kepada Harian Radar Depok, Kamis (2/2).

Dedy mengaku, okupansi pengunjung mengalami kenaikan. Rinciannya, pada 2021 sebesar 40 persen, dengan rata-rata tamu 200-250 orang per hari. Pada 2022 mengalami kenaikan, mencapai 60 persen, rata-rata tamu 250-300 orang. “Tahun 2023 kami menargetkan okupansi mencapai 70 persen dengan rata-rata tamu diatas 300 per hari,” jelas dia.

Baca Juga: Dicurangi Wasit, Depok City Juara II Soeratin Jabar 

Adapun kunjungan wisatawan Mancanegara (Wisman). Pada 2021 mencapai 5 persen di angka 46.000 wisman per tahun. Sedangkan, 2022 mencapai 4,5 persen di angka 74.000 wisman orang per tahun. “Awal tahun 2023 di bulan Januari, mencapai 7 persen di angka 5.900,” tutur dia.

Dedy berharap, dengan dicabutnya PPKM dapat mengembalikan kondisi ekonomi, khususnya bisnis perhotelan. “Harapannya, ekonomi kembali pulih seperti sebelum Pandemi. Tamu yang datang juga diharapkan menjadi loyal dengan The Margo Hotel dan wisatawan akan kembali datang," tutup dia.(mg7/rd)

Jurnalis : Wilda Apriyani 

Halaman:

Editor: Fahmi Akbar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X