Baca Juga: Punya Roti Tawar? Dibikin Puding Brownis Aja, Super Lembut dan Nyoklat Banget
Namun, peran BNI sebagai bank yang diberi mandat untuk memperbaiki ekonomi rakyat dan berpartisipasi dalam pembangunan nasional tidak berhenti sampai disitu.
Dikukuhkan oleh UU No. 17 tahun 1968, BNI ditetapkan menjadi “Bank Negara Indonesia 1946”, dan statusnya menjadi Bank Umum Milik Negara.
BNI kemudian terus tumbuh menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional hingga saat ini.
Prabowo juga menceritakan bagaimana kakeknya pernah ditangkap oleh Belanda di kantor BNI di Yogyakarta pada tahun 1948 saat terjadi agresi militer Belanda. Hal ini semakin mempertegas betapa besar peran BNI dan keluarga Margono dalam sejarah perjuangan bangsa.
Baca Juga: Dedikasi Program Kartu Depok Sejahtera di Masyarakat, Memberikan Kelayakan Tempat Tinggal
Sebagai lembaga keuangan yang terus berinovasi, BNI tidak hanya bangga dengan sejarahnya, tetapi juga dengan kontribusi berkelanjutannya terhadap pembangunan ekonomi nasional.
Kehadiran Prabowo di acara tersebut menjadi simbol bahwa hubungan emosional dan kontribusi BNI bagi bangsa tetap terjalin kuat hingga hari ini.
BNI, yang lahir dari semangat perjuangan bangsa, pun terus berkomitmen untuk menjadi bank terdepan yang mendukung kemajuan ekonomi nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia.***