RADARDEPOK.com - Sepeda motor merupakan kendaraan yang sering digunakan untuk keperluan sehari-hari. Berbeda dengan kendaraan lain, sepeda motor umumnya memiliki dua tempat duduk, yaitu untuk pengendara dan penumpang.
Karena itu, tidak jarang sepeda motor digunakan untuk berboncengan, baik untuk mengantar teman atau keluarga.
Berkendara berboncengan memerlukan perhatian khusus terhadap aspek keselamatan dan keamanan.
Selain memastikan kondisi sepeda motor tetap prima, pengendara juga harus memahami teknik berkendara yang baik dan benar agar perjalanan lebih nyaman dan aman di jalan raya.
Baca Juga: Coffee Shop Hidden Gem Bogor yang Sajikan Panorama Alam Spektakuler dengan Harga Merakyat!
Safety Riding Development Section Head PT. Daya Adicipta Motora (DAM), Ludhy Kusuma menjelaskan bahwa berkendara berboncengan memiliki risiko yang sama bagi pengendara dan penumpang.
Oleh karena itu, kedua belah pihak harus memperhatikan aspek keselamatan, salah satunya dengan menggunakan perlengkapan berkendara yang lengkap, seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu.
Kapasitas yang disarankan untuk berkendara berboncengan adalah maksimal dua orang, yakni pengendara dan seorang penumpang. Pastikan penumpang dapat memegang tubuh pengendara untuk menjaga keseimbangan selama perjalanan.
Penumpang yang berboncengan juga perlu memperhatikan tiga hal terkait postur berkendara yang aman, yaitu:
1. Tangan berpegangan pada jaket pengemudi bagian pinggang
Penumpang harus memegang pinggang pengendara, agar tubuh penumpang dapat mengikuti pergerakan sepeda motor dengan baik, terutama saat berbelok.
Hindari berpegangan pada behel motor, karena hal ini dapat mengganggu keseimbangan sepeda motor dan meningkatkan risiko terguling saat pengendara melakukan manuver.
2. Ujung lutut menempel pada pinggul pengemudi