AGUNG/RADAR DEPOK MAHIR IT: Founder IT Cermat Rahmawati Dzaelani (pegang mic) sedang menyampaikan materi dalam sebuah seminar dengan tema Emak-Emak Jago Jualan “UMKM Digital”, berlangsung di Lantai 3 Gedung IT Cermat, Jalan Raya Margonda, kemarin (14/2).DEPOK– IT Cermat dengan tagline Kita Bermanfaat Bagi Semua kembali menggelar seminar, bekerjasama dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Depok. Kali ini seminar diikuti puluhan peserta dengan mayoritas perempuan, mengambil tema Emak-Emak Jago Jualan “UMKM Digital”.
Kabid Informasi dan Data Kadin Kota Depok, Rudi Malau mengatakan, alasan mengambil tema emak-emak (ibu-ibu) karena secara praktik yang lebih banyak waktunya di rumah adalah ibu-ibu. Saat ini Rudi menilai, toko offline tidak lagi membantu pendapatan, sednagkan trend yang sedang naik itu toko online.
“Bisnis online ini bisa dimulai dari hobi, terutama yang sedang ditekuni. Kami akan terus berupaya mendorong anak muda agar lebih kreatif lagi dalam menjalankan bisnis UMKM, secara online,” kata Rudi.
Pembicara dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Taufik menambahkan, di Indonesia saat ini hoax mudah sekali menyebar. Faktornya, di antaranya literasi rendah budaya baca tulis, polarisasi isu politik dan SARA, hingga faktor psikologi dan pola pikir (mindset).
“Sangat aktif di sosmed dan chat gadget, media partisan yg bermain politik atau pun mencari uang cepat sehingga memunculkan media beritanya tidak valid. Ini perlu disikapi, terutama kita yang paling sering menggunakan gadget,” terangnya.
Sementara itu, Founder IT Cermat Rahmawati Dzaelani menyebutkan, pada zaman now sekarang ini kita harus pandai memanfaatkan teknologi yang serba canggih. Jangan sampai gadget atau teknologi internet yang kita miliki tidak memiliki nilai manfaat. Maka melalui seminar IT ini, ia berharap para peserta yang didominasi ibu-ibu ini bisa lebih percaya diri dalam menjalankan produk UMKM nya melalui bisnis Online.
“Di dalam UMKM kendala itu adalah peluaang. Kita harus tahu bahwa pengguna internet itu setiap tahunnya meningkat. Namun, pengguna di Indonesia 70 persen penggunaannya negatif, hanya konsumtif. Padahal peluang bisnis itu ada,” terang Rahmawati.
Rahmawati berharap, para pelaku UMKM ini bisa membaca peluang bisnis melalui online. Setiap pelaku UMKM harus bisa membaca peluang bisnis, berani, pantang menyerah, serta kreatif dan inovatif.
“Keistimewaan bisnis online ini praktis, efisien, dan nyaman. Kami harap ibu-ibu di sini, nantinya bisa mempraktikannya langsung bagaimana cara menjadi pengusaha memanfaatkan teknologi,” pungkasnya. (gun)