FOTO: Iskandar Ramli Kepala Media Centre SCCDEPOK - SCC Investment Corporation (SCC) telah membangun tujuh Apartemen Kost (Aparkost) di berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam hal pemondokan. Aparkost yang telah dibangun masing-masing di Makassar dengan luas areal 4.000 m2, Bogor 8.000 m2, Bandung (Caringin) 7.000 meterpersegi, Depok (Margonda) 7.600 meterpersegi, Yogya 3.700 meterpersegi, Depok (Kukusan) 5000 meterpersegi, Surabaya (Sukolilo) luas areal sekitar 3.500 meterpersegi.
Kepala Media Centre SCC, Iskandar Ramli, yang akrab dipanggil Iskandar menjelaskan, saat ini SCC Invesment Corporation sedang membangun Aparkost ke delapan di Jalan Taufiqurrahman, Beji Timur, Depok. Aparkost Avicenna ini dibangun guna memenuhi kebutuhan hunian mahasiswa di Kawasan Depok, yang bertambah setiap tahun.
Peletakan batu pertama Aparkost yang berlokasi di belakang Kampus Universitas Indonesia (UI) ini sudah dilaksanakan akhir 2017, karena sudah mendapat Izin Pemanfaatan Ruang (IPR) dari Dinas Tata Kota Depok. Semua syarat teknis maupun administratif tentunya menjadi persyaratan yang akan terus dipatuhi pihak SCC. Sejak peletakan batu pertama, warga sekitar mendukung, karena ada dampak positif bagi warga sekitar. Warga akan direkrut menjadi tenaga kerja seperti untuk petugas keamanan. Selain itu, dengan adanya Aparkost ini roda perekonomian setempat akan berjalan semangkin baik.
“Saat ini dirasa dari seluruh pembangunan Aparkost, kenapa aparkost Avicenna Depok yang menurut kami justru di lahan kecil dan tidak memiliki orientasi apapun. Hanya berniat membangun dan memiliki nilai positif bagi sekitar. Bagi kami penghadangan pembangunan Aparkost Avicenna justru menjadikan kami membangun semangat dan nilai lebih untuk terus maju demi nilai positif,” jelas Iskandar.
“Hal yang mengejutkan justru datang dari warga yang tak menyenangi atas apa yang kami lakukan, yaitu pembangunan Apartemen kost bagi mahasiswa. Oknum warga tersebut justru kami anggap tak mewakili warga keseluruhan,” kata Iskandar
Oknum warga untuk menghentikan pembangunan Aparkost tidak terhenti di situ saja.Dia (oknum warga) Minggu (25/3) siang datang dengan menggenggam golok dan mengancam akan membacok dua pekerja kami yaitu pekerja dan sekuriti yang sedang berjaga. “Hentikan pekerjaan. Kalau tidak saya bacok dan saya bakar mesin-mesin ini,” teriaknya dengan arogan.
Setelah itu, ia membacok seng pagar pintu gerbang proyek, dan pergi. Bukti hasil tebasan golok oknum tersebut jelas dalam bukti, sempat difoto, dan diperkuat dari Ali yang menjadi saksi mata korban intimidasi.
“Saya yakin ini tak mewakili keseluruhan warga depok seutuhnya dan Beji pada khususnya, identitas warga pengancam tersebut sangat jelas bagi kami sehingga sangat memungkinkan untuk kami tempuh melalui jalur hukum atas aksi intimidasi yang sangat menakutkan bagi siapapun," jelasnya.
Iskandar sangat menyayangkan aksi intimidasi tersebut dan dirasa tidak mewakili sebagian besar warga depok khususnya di sekitar lokasi pembangunan aparkost Avicenna Depok. Pekerja yang sedang bertugas mengecek keaktifan mesin di lapangan sangat syok.
“Tentu saja hal ini menjadikan catatan bagi kami untuk melakukan hal-hal yang bisa dijadikan langkah hukum. Karena mengakibatkan kerugian lebih besar dan menyangkut nyawa pekerja kami, dan merusak citra warga Depok yang kami kenal sangat santun dan beretika” pungkasnya.(ina)