Febrina/Radar Depok HALALBIHALAL : Temu KTNA Kota Depok yang digelar dalam rangka halal bihalal sekaligus rembug bersama pemerintah Kota Depok dalam hal ini diwakili oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3).DEPOK - Dalam rangka menjalin silaturahmi antara para ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), KTNA KECAMATAN, para petani ahli andalan, tokoh tani dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) melalui program TEMU KTNA melakukan rembug untuk bersinergi bersama pemerintah.
Lahan yang semakin sempit dan kondisi lingkungan yang padat penduduk maka pertanian di kota depok perlu ada penibgkatan secara teknologi dalam mensiasati pertanian perkotaan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kearifan lokal.
"Kami menggelar halal bihalal sekaligus rembug KTNA Kota Depok yang bertujuan untuk mensinergikan antara program DKP3 dan KTNA," ujar Ketua KTNA Kota Depok, Rudi Murodi kepada Radar Depok.
Rudi menjelaskan, dalam temu KTNA tersebut di hadiri oleh perangkat DKP3 Kota Depok, tokoh tani Kota Depok, para ketua KTNA KECAMATAN dan tuan rumah JOGLO NUSANTARA, Heri Syarifudin. Dalam kesempatan tersebut KTNA Kota Depok menyampaikan pentingnya silaturahmi sesama petani di Kota Depok yang terus bersinergi dengan DKP3 Kota Depok dan kecamatan di wilayah masing masing untuk mengangkat produk unggulan pertanian di kota depok.
Disini para petani andalan yang telah mampu menelurkan ide-ide baru dalam menciptakan bibit unggul yang dapat di produksi secara masal seperti Alpukat miki oleh Haji Yunus, Belimbing Dewa, jambu biji wijaya merah, kecapi Ratujaya dan rambutan mubin oleh pak Haji Mubin juga pengembangan urban farming di Kampung Belor yang di komandoi oleh ndaru, juga potensi perikanan dengan budidaya bioflok di Kecamatan Tapos juga ikan hias di wilayah Bojongsari.
"Hal tersebut harus terus ditingkatkan baik dalam produksi dan pembinaannya, dimana saat ini ada 1.000 anggota KTNA Kota Depok," tegasnya.(ina)