PELANTIKAN : Pelantikan pengurus AIKD yang disaksikan oleh Walikota Depok Mohammad Idris. FOTO : JOANINHA ELISA VAZ/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK - Pengurus Asosiasi Industri Kreatif Depok (AIKD) masa bakti 2019/2020 resmi dilantik. Untuk ketua yang baru masih sama dengan periode sebelumnya yaitu Markiyat Berlian yang terpilih secara aklamasi dalam musyawarah AIKD. Terbentuk sejak 2012, saat ini jumlah anggotanya ada diangka 443 orang dan target di 2021 atau 2022 bisa mencapai 2.000 anggota.
“Alhamdulilah perkembangan semakin baik, semoga bisa lebih banyak lagi anggotanya,” ujar Ketua AIKD, Markiyat Berlian kepada Radar Depok.
Markiyat menjelaskan, anggota AIKD sebagian besar pelaku industri kecil menengah (IKM) dari berbagai sektor, antara lain sektor kuliner, fashion, kerajinan, fotografi, desain, animasi, video, musik, seni rupa, dan seni pertunjukan.
“Jika target tercapai di angka 2 ribu anggota maka minimal ada 15 ribu karyawan yang tentunya membantu meningkatkan perekonomian,” ungkapnya.
Guna mengembangkan diri para anggotanya, AIKD secara rutin menggelar kegiatan-kegiatan seperti pelatihan, kursus, maupun sharing bisnis dan coaching bagi para anggota sekaligus dalam rangka merekrut anggota baru. Sebagai gebrakan pertama di periode kedua kepemimpinannya, AIKD sukses mengadakan acara Cooking Love Vaganza.
“Acara Cooking Love Vaganza merupakan kegiatan pertama sektor kuliner AIKD yang telah berlangsung sejak 20 Januari sampai dengan 2 Februari 2020,” terangnya.
Markiyat juga mengutarakan harapannya yaitu pihaknya perlu support bagaimana mendatangkan action food besar agar industri kreatif itu besar.
“Mudah-mudahan ini dapat menjadi action kami ke depan dan untuk legalitas, insyaallah industri kreatif sudah mempunyai legalitas yang jelas, dan harapan kami adalah semoga terhimpun kebaikan dan keberkahan,”tegasnya.
Walikota Depok, Mohammad Idris menambahkan, walaupun ekonomi sedikit agak lesu tapi omzet anggota AIKD naik, ini yang disebut dalam bahasa agama berkah. Perdagangan yang mabrur, perdagangan yang baik, perdagangan yang bisa menumbuhkan kesehatan dan tumbuh suburnya perekonomian dan juga kesejahteraan warga.
“Ini yang disebut dengan perdagangan mabrur,” tutup Idris. (rd)Jurnalis : Joaninha ElisaEditor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)