FUDIKI : Seminar Akses Pasar, Digital UP 2020 yang dihadiri para pelaku ukm dilaksanakan di Mill Point Cafe. FOTO : JOANINHA ELISA VAZ/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK - Masih dalam rangka roadshow Forum UKM Digital Kreatif (Fudiki) yang sebelumnya telah mengadakan seminar di Aula Perpustakaan Kota Depok, kini Fudiki kembali menggelar seminar lanjutan yang dilaksanakan di Mill Point Cafe Jalan KSU Pemancar RRI no2 Tirtajaya, Depok. Tema yang diangkat masih sama yaitu Digital UP 2020 Akses Pasar Digital FBE, kali ini Fudiki mengajak masyarakat untuk mencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Sidik Mulyono mengatakan, kegiatan seminar dan talkshow ini merupakan awal yang baik untuk mempertemukan seluruh komunitas-komunitas bisnis usaha kecil menengah. Dari kegiatan ini bisa melihat kebutuhan dari masing-masing pelaku usaha serta forum ini baik untuk saling berbagi pengalaman ada dihadirkan beberapa expertnya. Para pelaku usaha yang hadir dibekali dengan sharing motivasi agar mengerti akses pasar digital.
Ketua Umum Fudiki, Tjahjo Ruruh Djatmiko menjelaskan, sesuai dengan apa misi disini bahwa merubah proses bisnis teman-teman ukm menjadi menjadi proses digital. Kita tahu bahwa kita punya permasalahan ditigal segmen, oleh karena itu segmen ini yang akan diselesaikan. Segmen itu adalah yang pertama buyers (pembeli).Masyarakat disini masih lebih cenderung membeli produk-produk luar negeri baik dari sisi makanan, fashion sampai film. Sekitar 90 persen yang ada di e-commerce atau marketplace adalah produk luar negeri dan yang paling dibeli masyarakat itu sebagian besar produk luar, sedangkan produk lokal hanya 10 persen.
“Ini yang akan kita coba ubah bagaimana caranya supaya produk lokal bisa diminati didalam negeri yang pertama dari sisi kualitas dan harga,"tegas Tjahjo.
Tjahjo menambahkan, besar harapannya para pelaku usaha bisa saling bertukar kebutuhan memenuhi kebutuhan dan produknya. Indonesia sempat memiliki sistem ekonomi barter, sistem barter itulah yang digitalkan saat ini.
“Kalau dulu bawa barang ke pasar kaget, nah itu yang coba digitalkan jadi kebutuhan anggota juga bisa dipenuhi dari anggota kita sendiri,” tutup Tjahjo. (rd)Jurnalis : Joaninha ElisaEditor : Pebri Mulya