LAUNCHING : Salah satu talent, Dicky Chandra foto bersama Karinding Sadulur saat launching dan meet and greet crews dan talent Film The Dark Soul di Bogor Icon Hotel. FOTO : ISTIMEWA
RADARDEPOK.COM, BOGOR - Bagi pecinta film Indonesia, apalagi gendre horor sebentar lagi akan disuguhkan dengan tayangan yang spesial. Pasalnya PT TGS Transmedia Internasional tengah menggarap film perdananya bergenre horor yakni berjudul ‘Mayit : The Dark Soul’.
Sutradara Film ‘Mayit : The Dark Soul’, Brama Yudha Prawira menjelaskan, rencananya pengambilan gambar dilakukan Agustus ini dan setelah semua proses syuting selesai, hasil video yang didapatkan akan diproses dalam post production untuk menciptakan suatu hasil final pada September.
“Mudah-mudahan kita bisa dapat slot tayang Desember. kita sebenarnya pengen cepat, tapi kita lihat juga target pasar, gak mungkin juga kalau ada film luar besar terus kita tayang, jadi kita memang ada strategi khusus,” ujar Brama kepada Radar Depok, saat soft launching dan meet and greet crews dan talent Film Mayit The Dark Soul, kemarin.
Menurutnya, strategi khusus perlu dilakukan agar saat masuk ke pasaran bisa benar-benar menarik perhatian dan diterima masyarakat Indonesia.
Brama menjelaskan, yang menjadi latar belakang pembuatan film horor atau tepatnya etnik horor, bukan hanya film yang menghadirkan jumpscare atau membuat orang kaget, hingga loncat dari kursinya.
“Bukan juga yang menakutkan penonton dengan sound effect, tapi lebih ke etnis. disini ada satu karakter yang namanya queen atau sosok iblis yang kita sebut dengan wringin lawang yang sudah hidup ratusan tahun di sebuah pohon besar,” ungkapnya.
Queen ini akan turun dengan bahasa Sunda kuno (buhun). Hal inilah yang menjadi kekuatan dalam penggarapan film horor ini.
“Karena menggunakan sunda buhun, bagaimana merangsang penonton terutama generasi muda biar bertanya bahasa apa sih? Itu kan salah satu warisan bahasa yang bisa kita turunkan ke generasi muda saat itu,” papar Brama.
Selain itu, Film Mayit The Dark Soul, berkolaborasi bersama dengan scoring musik dari Karinding Sadulur dari Tasikmalaya, yang kental dengan bahasa Sunda-nya.
“Jadi memang sebuah film horor yang kita hadirkan dengan tema atau sajian tuntunan yang berbeda saat ini. Ada nilai-nilai edukasinya, terutama budaya Jawa Barat,” terang dia.
Untuk tempat syuting, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) menjadi lokasi pembuatan film.
Salah satu talen di Film Mayit The Dark Soul, Dicky Chandra menjelaskan, yang membuatnya tertarik dalam film ini karena mengangkat soal budaya lebih banyak.
Menurutnya, dalam garapan film ini tak hanya sekadar menyajikan hantu biasa atau arwah gentayangan semata, namun di akhir film ada penyelesaiannya secara religi langsung oleh seorang kiayi.
“Tidak sama sekali horor, saya paling anti main film berbau horor. Tapi ini beda, saya agak tertantang dengan masalah budaya tadi di awal,” tutup Dicky. (rd)
Jurnalis : Febrina
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:36 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:31 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 22:08 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:56 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 16:43 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:08 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 17:22 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 15:04 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:58 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 09:15 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:54 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 05:20 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 21:47 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:40 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 14:42 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:55 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 19:26 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 18:23 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 16:25 WIB