Senin, 22 Desember 2025

Nonton Film Ayu Anak Surga Sosialisasikan PPK

- Sabtu, 24 Agustus 2019 | 20:41 WIB
PENJELASAN : Produser Film Ayu Anak Titipan Surga, Bagus Haryanto saat menjelaskan soal nonton bersama di bioskop di CGV DMall, kemarin (23/8). FOTO : FEBRINA/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Adanya ketidakseimbangan pemberitaan mengenai siswa di Depok jenjang SD dan SMP yang menonton Film Ayu Anak Titipan Surga di bioskop pada jam sekolah sempat membuat ramai. Padahal, kegiatan itu adalah bagian dari ekstrakurikuler untuk PPK dan tertuang dalam Perpres tersebut. "Saya mengakui ini kesalahan saya karena belum bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok," ujar Produser Film “Ayu Anak Titipan Surga”, Bagus Haryanto kepada Radar Depok. Bagus mengatakan, terkait dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017, dimana peran media untuk mensosialisasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) pada siswa. “Jujur yang salah saya, karena memang belum pernah menjelaskan secara gamblang tentang program PPK, melalui media film berdasarkan Perpres No 87 Tahun 2017,” jelas Bagus, dalam Press Conference di CGV Dmall, Jumat (23/8). Justru, kata Bagus, dari ketidaktahuan ini dirinya bangga dengan Kadisdik Kota Depok, Mohammad Thamrin, karena belum dijelaskan secara gamblang, namun sudah memberikan imbauan kepada kepala sekolah untuk mengajak siswa menonton film tersebut. Berdasarkan dari surat imbauan dari Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) kepada bupati dan walikota di seluruh Indonesia. “Nah atas dasar surat itulah maka Kadisdik Depok secara responsif, memberikan surat imbauan kepada kepala sekolah,” ungkapnya. Bagus menuturkan, dalam PPK terdapat pemahaman mengenai olah hati, rasa, dan pikir. Dimana membutuhkan media visual untuk mendukung siswa untuk dapat menyerap PPK yang dimaksud. Karena itu ada kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat, ini titik beratnya. Jadi bukan hanya sekolah saja tetapi melibatkan juga masyarakat, ini adalah point dari Perpres tersebut. Karena pada 2045, Indonesia mencanangkan puncak kejayaan Bangsa Indonesia, yang disebut dengan Indonesia emas. Lalu siapa pelaku pembangunan Tahun 2045, mereka adalah siswa-siswa yang saat ini berada di Jenjang SD dan SMP. “Kita persiapkan semuanya, dari berbagai sisi seperti mentalnya, spiritualnya. Salah satu caranya sekarang melalui media film. Beranggapan ini rekreasi, padahal tidak, ada nilai edukasi didalamnya. Mengapa tidak disekolah, karena jika di bioskop siswa dapat merasakan hal berbeda. Layan besar, dan audio visual yang jernih membuat siswa konsentrasi melihat film. Beda jika disekolah, tempat mereka sehari-hari, ada yang berlarian atau melakukan kegiatan lain. Inilah yang kita ingin tunjukkan dari perbedaan mengapa tidak disekolah,” tegas Bagus. Semua telah tertuang dalam Perpres No 87 Tahun 2017 terkait dengan kerjasama dunia usaha dalam hal ini pihak bioskop didaerahnya. Film Ayu Anak Titipan Surga, dirinya mengatakan tokoh utama dalam film ini digambarkan seorang Ayu yang memiliki sifat baik, hampir sempurna. Disitu siswa diharapkan mencontoh perilaku dari Ayu itu. Film bergenre drama yang disutradarai Guntoro Sulung ini, sarat akan kejujuran dan pesan pendidikan moral didalamnya. “Dengan regulasi siswa membeli tiket dan dikoordinir pihak sekolah, tidak biaya lain-lain, kecuali transportasi siswa. Namun, Bagus menyatakan bahwa itu hal teknis yang bisa dikoordinir pihak sekolah,” tutup Bagus. (rd)   Jurnalis : Febrina Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

BRI Warung Buncit Renovasi TK Adhyaksa XXI Jakarta

Jumat, 19 Desember 2025 | 22:08 WIB

Tumpeng BRI KC Pancoran, Turut Meriahkan HUT ke 130

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:54 WIB

BRI KC Depok Serahkan Ambulans ke Yayasan IMANI Care

Kamis, 18 Desember 2025 | 05:20 WIB

BRI Luncurkan Rebranding, Tetap Fokus di Segmen UMKM

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:40 WIB
X