Tengku Farida Rachmayanti
PERKEMBANGAN teknologi, tentunya menjurus pada memudahkan manusia untuk melakukan sesuatu. Salah satu perkembangan teknologi yang sekarang ini sedang dirasakan manusia adalah dalam bertransaksi menggunakan uang. Sekarang perkembangan
transaksi keuangan sudah semakin dimudahkan dengan adanya sistem
e-money.
Berbagai kemudahan dalam bertransaksi mulai disuguhkan dalam bentuk teknologi. Beragam aplikasi pun bermunculan untuk memudahkan seseorang dalam bertransaksi keuangan, terutama dalam hal jual beli. Baik itu jual beli dalam bentuk barang ataupun jasa.
Tentu kemudahan ini, bisa berdampak pada semakin mudahnya seseorang untuk mengeluarkan uang untuk mendapatkan sesuatu. Jika tidak ada batasannya, maka kemudahan ini bisa berujung pada tidak terkontrolnya seseorang dalam mengeluarkan uang. Hal ini kerap dialami anak muda yang ingin memiliki sesuatu dan melakukan banyak hal.
Tengku Farida Rachmayanti yang merupakan Lulusan Pasca Sarjana Ekonomi Syariah dari Fakultas Ekonomi Syariah Universitas Indonesia (UI) memiliki kiat-kiat khusus untuk 'mengerem' seseorang bertransaksi dengan e-money. Setidaknya bisa tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan seseorang saat memanfaatkan e-money.
Berikut tips dari Farida untuk para kawula muda :
1. Gunakan e-money Sesuai dengan Tujuan
-
Ini harus dicermati dan menyeleksi kebutuhan pembayaran apa yang sekiranya harus menggunakan e-money. Karena, ada beberapa transaksi yang tidak harus menggunakan e-money, tetapi bisa dengan cara lain. Jadi, setidaknya seseorang tidak ketergantungan atau kebiasaan memanfaatkan jasa e-money.
2. Buat Daftar Belanja
-
Ini biasanya dilakuka oleh orang-orang yang penuh dengan perhitungan. Sebelum berbelanja baik secara online ataupun offline, sebaiknya membuat daftar belanja terlebih dahulu. Jangan sampai membeli barang karena 'lapar mata' melihat suatu barang, padahal tidak dibutuhkan.
Membuat daftar belanja, membuat seseorang semakin terencana dalam menjalani kehidupan. Setidaknya e-money digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran.
3. Isi Saldo e-money Sesuai Kebutuhan
Jangan terlalu banyak mengisi saldo di e-money. Ini bisa berbahaya, dan membuat seseorang jadi 'gelap mata' saat berbelanja. Karena, masih melihat saldo di e-money-nya banyak, bisa memunculkan keinginan untuk membeli sesuatu, padahal tidak membutuhkannya.
4. Waspadai Program Promo
Semakin banyaknya aplikasi e-money, tentunya persaingan mereka akan semakin ketat. Tidak segan-segan sebuah aplikasi e-money memberikan program yang menggiurkan dalam bertransaksi. Ini harus dicermati, jangan sampai karena ada potongan harga atau diskonan, membuat seseorang ingin bertransaksi dengan e-money.
Balik lagi, semua harus sesuai dengan kebutuhan. Jika memang ada diskonan tetapi barang atau jasanya tidak dibutuhkan, tentu akan menjadi percuma dan buang-buang saja.
5. Disiplin dengan e-money
-
Mulai berani menata diri. Mengatur dengan membagi antara kebutuhan dan keinginan. Dengan begitu, seseorang akan mulai menakar diri, apakah harus membeli sessuatu atau tidak dengan menggunakan e-money.
Mulai berhati-hati dalam menggunakan aplikasi e-money. Setidaknya tidak menaruh aplikasi tersebut di halaman muka handphone, masukan ke dalam folder dahulu, agar tidak selalu terlihat saat membuka handphone. Intinya ada komitmen dalam diri sendiri untuk bertransaksi dengan e-money.