BATIK : Komunitas Batik Depok (KOMBAD) berupaya untuk melestarikan Batik terutama Batik Depok. FOTO : JOANINHA ELISA VAZ/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK - Komunitas Batik Depok (Kombad) mulai terbentuk sekitar 5 tahun yang lalu dengan tujuan mewadahi pelaku usaha terutama batik Depok. Komunitas ini memiliki visi untuk menjadikan produk Batik sebagai ciri khas budaya bangsa Indonesia serta misi menjadikan produk batik khas Depok dapat memanfaatkan lingkungan sekitar untuk memajukan Kota Depok dimulai dengan sentra Batik khas Depok. Saat ini komunitas batik Depok baru memiliki enam orang anggota dimana masing-masing usahanya sudah memiliki brand tersendiri.
“Untuk anggotanya sementara kan ada re-organisasi sementara ada enam orang dan itu sudah terbagi dalam beberapa tugas salah satunya wakil , humas dan untuk para anggota apabila ingin masuk ke kombad diwajibkan untuk punya produk, kemudian harus memakai bahan atau motif batik depok dipergunakan untuk fashion,craft dan lain-lain” ujar Ketua Kombad, Wahyu Sandi Gunawan kepada Radar Depok.
Sandi menjelaskan, produk dari Komunitas Batik Depok terdiri dai batik cap, batik tulis, kain batik, kemeja, atau batik dress dan gamis perempuan. Batik tulis menjadi produk yang tergolong mahal karena tergantung motif yang dibuat, apabila motifnya agak renggang-renggang memiliki harga sekitar Rp500 ribu tetapi kalau motif yang agak rumit padat kecil-kecil itu sekitar Rp1,5juta.
“Kalau batik cap itu sekitar Rp175 ribu hingga Rp250 ribu kalau untuk berbentuk baju tergantung dari personal dan tingkat kesulitan jahitnya, ada yang polosan ada yang sambung sambungan itu tergantung dari mereka harganya” tambah Sandi.
Proses penjualan saat ini dilakukan melalui Dekranasda Kota Depok serta melalui acara-acara seperti pameran. Selain itu, komunitas ini pun terus mensosialisasikan bahwa Depok memiliki Batik dan berupaya mengadakan program gebyar pasar atau pasar kaget untuk memperkenalkan Batik Depok.
“Harapannya, sih salah satunya bukan melestarikan lagi, bukan menjaga lagi karena kewajiban kita sebagai komunitas tapi untuk kedepannya kita bisa buka sentra batik di kota Depok dengan motif Depok yang urban modern motif-motif modern dengan anak muda yang baru. Kita buka sentra batik, kita buka pelatihan, kita punya produk yang namanya kombad kemudian bisa mendunia, insyaallah kalau allah menghendaki” pungkasnya. (rd)
Jurnalis : Joaninha Elisa
Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:36 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:31 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 22:08 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:56 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 16:43 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:08 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 17:22 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 15:04 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:58 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 09:15 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:54 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 05:20 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 21:47 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:40 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 14:42 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:55 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 19:26 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 18:23 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 16:25 WIB