MEMAMERKAN : Tianto saat berdiri menunjukan dagangannya di toko miliknya, Hooplyshop, di Jalan Raden Saleh, Sukmajaya, Depok. FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   Memulai dari 2013, merangkak baik dan menjanjikan. Ternyata Pandemi Korona merubah segalanya, omsetnya hilang 80 persen. Membuka toko menjadi solusi dan kini berangsur membaik. Laporan : Arnet Kelmanutu RADARDEPOK.COM - Bersusah payah mendirikan usahanya semenjak 2013 saat masih berstatus mahasiswa. Tianto memanfaatkan online shop, sebagai batu loncatannya untuk terus berkembang. Ketika menemukan ritme usaha yang mantap, Pandemi Korona menerjang segalanya. Dia bersama dengan sang istri Tata Intan berpikir keras untuk tetap mempertahankan semua miliknya. Bagaimana tidak, hampir seluruh omsetnya terdampak wabah yang mematikan perekonomian seluruh dunia. "Parah, wabah korona yang hampir buat usaha saya hancur. 80 persen omset saya menurun drastis," terangnya di Toko Hooplyshop, Jalan Raden Saleh, Sukmajaya. Tentu pandemi sangat mempengaruhi aktifitasnya yang seluruh produknya langsung di kirim dari luar negeri. Barang original yang berkualitas terhenti seketika tanpa ada persiapan sedikitpun. Barangnya juga ada beberapa yang di beli dari web resmi dari negara besar, seperti Inggris dan Amerika. "Kita down, saya sama istri mikir untuk lebih survive. Memberanikan diri ngebuka toko, biar bisa kembali stabil," ungkap pria berambut gondrong ini. Hal ini dilakukan meski harus merogoh kocek untuk modal sewa toko. Tianto menjelaskan, kalau ada toko bisa menarik pasar secara langsung yang kasat mata. Beda dari sebelumnya yang menjual dagangannya melalui online store, seperti instagram, dan e-commerce alias shoope maupun toko pedia. "Masih terasa berat, tapi sekarang pendapatan berangsur membaik. Alhamdulilah satu dua orang ada yang datang dan beli, di tambah sama pelanggan yang beli lewat online," beber Tianto sambil duduk ditemani kopi hitam. Semua dilakukan sendiri, berjuang dari bawah hingga kini. Tak lupa sang istri yang setia menemani menjadi teman kerja sekaligus teman hidup dalam membangun segala sesuatunya, baik usaha maupun keluarga, hingga kehadiran sang buah hati Nathan Ananda Tian Ramadhan. (rd/arn)   Jurnalis : Arnet Kelmanutu Editor : Pebri Mulya