Senin, 22 Desember 2025

Ditengah Pandemi, BPJS Kesehatan Optimalkan Pelayanan

- Sabtu, 24 Oktober 2020 | 09:13 WIB
ONLINE : Media Workshop BPJS Kesehatan 2020 hari kedua digelar secara online dan berlangsung, Jumat (23/10). FOTO : ISTIMEWA   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Media Workshop BPJS Kesehatan 2020 hari kedua digelar secara online dan berlangsung, Jumat (23/10).Narasumber pada workshop hari kedua ini antara lain, Anggota Dewan Jaminan Sosial Muttaqien, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi dan Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan. Tema yang diusung ialah Optimalisasi Layanan Jaminan Kesehatan di Era Pandemi Covid-19.Dalam topik ini turut dibahas evaluasi pengelolaan program JKN-KIS serta inovasi pelayanan program JKN-KIS di era pandemi Covid-19. "BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program JKN-KIS harus mengoptimalkan pelayanan di tengah pandemi Covod-19," kata Deputi Direksi Wilayah Sulselbartramal, dr Hidayat Sumintapura MKes AAK, Jumat (23/10). Ia berharap, seluruh media massa di Indonesia dapat secara serentak mendapatkan informasi yang sama dan lengkap sehingga informasi terkait Program JKN-KIS dapat tersosisasikan dengan baik. Pada tahun 2019, kinerja BPJS Kesehatan capaian yang positif di tengah dinamika program khususnya melanda sustainbilitas dana jaminan kesehatan. Di hari sebelumnya, Kamis (22/10) Pakar Asuransi Kesehatan Prof Budi Hidayat mengatakan, eksistensi JKN diuji di tengah pandemi Covid-19. "Dengan mengoptimalkan Bispro JKN dalam pembayaran klaim yankes Covid-19, maka penggantian klaim sumber dananya diperoleh dari DIPA Badan Nasional Penanggulangan Bencana, bukan dari iuran JKN," katanya. ONLINE : Media Workshop BPJS Kesehatan 2020 hari kedua digelar secara online dan berlangsung, Jumat (23/10). FOTO : ISTIMEWA   Berdasarkan menko PMK, lanjut Prof Budi, penugasan khusus bagi BPJS kesehatan untuk memverifikasi klaim rumah sakit atas pemberian layanan kesehatan akibat Covid 19. "BPJS kemudian menghadirkan aplikasi Bispro JKN, sehingga rumah sakit wajib submit claim sesuai ketentuan tersebut. Lalu, BPJS kesehatan wajib memverifikasi berkas klaim yang diajukan oleh rumah sakit. Nah, di sinilah kita melihat bagaiamana eksistensi dari BPJS diuji di tengah Covid-19," ujarnya. Ia juga menjelaskan, bahwa terjadi perubahan pola utilisasi yankes saat pandemi Covid-19 merebak. "Secara overall utilisasi cenderung turun saat Indonesia terkena wabah covid-19. Nah, hipotesanya apakah pola utilisasi meliputi angka kontak, angka kunjungan, angka revisit. Karena yankes sebelum pandemic Covid-19 itu terjadi secara alamiah (sesuai kebutuhan medis)," jelasnya. Ia menyebutkan, data hingga 2 September 2020, total klaim diajukan oleh rumah sakit ke BPJS sebanyak 103.519 kasus dengan biaya Rp 6,34 triliun. Adapun klaim selesai diverifikasi 93.371 kasus dengan biaya Rp 5,5 triliun. "Dalam proses verifikasi ditemukan, 50,03 persen klaim sesuai yaitu 46.716 kasus dan biaya Rp3,3 triliun. Terdapat 49,36 persen klaim dispute serta 46.084 kasus dan biaya Rp2,3 triliun," sebutnya. Ia menambahkan, tim penyelesaian klaim harus segera bergerak agar terjadi kesesuaian. (rd/ina)   Jurnalis : Febrina Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

BRI Warung Buncit Renovasi TK Adhyaksa XXI Jakarta

Jumat, 19 Desember 2025 | 22:08 WIB

Tumpeng BRI KC Pancoran, Turut Meriahkan HUT ke 130

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:54 WIB

BRI KC Depok Serahkan Ambulans ke Yayasan IMANI Care

Kamis, 18 Desember 2025 | 05:20 WIB

BRI Luncurkan Rebranding, Tetap Fokus di Segmen UMKM

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:40 WIB
X