RADARDEPOK.COM – Pasangan suami istri Teguh dan Dilla berhasil menciptakan sebuah idebisnis yang kian berkembang pesat. Kini couplepreneur yang hijrah dari pekerja menjadi wirausaha sukses mendirikan pabrik dimsum yang ada di Jalan Flamboyan Raya, Depok Dua Tengah, Kota Depok. Memutuskan resign kerja di 2015 dimana liku-liku perjalanan membangun usaha diawal naik turun. Dan akhirnya justru disaat pandemi Covid-19 usaha pabrik dimsum yang dibuatnya mengalami peningkatan penjualan hingga 9.000 dimsum perhari di Desember 2020.
“Alhamdulilah setelah mengalami naik turun, perubahan produk yang dijual, bisa menduduki penjualan yang tinggi di akhir 2020,” ujar Teguh kepada Radar Depok.
Teguh menjelaskan, awalnya memutuskan kerja kala itu di dunia perbankan karena ingin hijrah dan membuka usaha sendiri di 2015. Dimana saat itu ia bergelut didunia perbankan sekitar 4 tahun dengan karir yang luar biasa di usia 31 tahun.
Namun karena niatnya ingin hijrah, akhirnya memutuskan berhenti dari pekerjaan tanpa tahu harus membuka usaha apa. Usaha pertama kali yang akhirnya dijalani di 2015 yaitu Thai Tea. Karena menurut couplepreneur ini Thai Tea akan menjamur melihat tren kuliner saat itu.
“Jadi saya dan istri suka kulineran, terus nyoba Thai Tea kok enak akhirnya kita racik sendiri dengan riset sana sini,” terangnya.
Usaha yang diberi nama Artea berhasil dijalan sekitar 3 tahunan dengan 3 karyawan. Namun sebelum memiliki karyawan, couplepreneur ini menjalankan usahanya dengan membuka lapak di bazaar-bazar. Sampai akhirnya bisa membuka kedai di ruko di Permata Depok. Seiring berjalannya waktu, karena hanya menjajakan minuman pelan-pelan menambahkan camilan dan disitulah dipilih dimsum.
“Gak berselang lama semakin fokus di dimsum, kita produksi berbagai jenis dimsum,” ungkap Dilla.
Dilla menuturkan, setelah lebih fokus di dimsum dan penjualan saat itu dilakukan secara online di beberapa e-commerce. Dan pada suatu waktu akhirnya pemesanan kian bertambah, dilalahnya jumlah karyawan juga harus bertambah agar produksi tetap berjalan baik. Yang mana tadinya hanya 5 karyawan, kini sudah ada puluhan orang yang bekerja di Pabrik Dimsum miliknya. Memutuskan mencari lokasi yang lebih besar karena memang produksi semakin tinggi dimana rata rata produksi dalam sehari 30.000 dimsum.
“Semakin kesini pemesanan cukup tinggi, akhirnya kami putuskan pindah lokasi yang ruangnya cukup untuk dijadikan tempat produksi,” tegasnya.
Pabrik Dimsum kini memproduksi berbagai jenis dimsum, mulai dari siomay, mini dimsum, varian dimsum dengan ukuran besar, dimsum goreng hingga bakso tahu dan kebab. Untuk harga, disini mulai Rp1.300 perpieces.
Harga yang diberikan merupakan harga reseller sehingga konsumen bisa menjualnya kembali. Baik untuk dinikmati sendiri maupun untuk berjualan, produk pabrik dimsum sangat pas dilidah dan dikantong. Bagi yang ingin membeli bisa datang langsung ke Pabrik Dimsum Jalan Flamboyan Raya, atau memesan melalui aplikasi ojek online.
Ada juga program member hanya dengan membeli 500 pieces dimsum akan menikmati diskon disetiap pembelian selanjutnya secara terus menerus.
“Bagi yang berminat bisa hubungi ke 082299950059 atau datang langsung juga dilayani,” tutupnya.(ina)
Editor : Febrina
